Thursday, June 30, 2005

Untuk Mereka Yang Sedang Lelah...

Kemarin, ketika aku sedang penat...i make dis story.
What do u say about it? Write it huh!plis...=)

Aku Lelah!!!

Kuusap wajahku dengan kedua tanganku. Kuhapus sisa-sisa air mata yang membasahi pipi. Tak segera aku bangkit dari sujud panjangku. Hanya diam dan termenung ditemani kedua malaikat pencatat amalku, disaksikan oleh makhluk-makhluk 4JJI, dan tentunya oleh Rabbku.

Lelah. Penat. Capai. Ketiga kata itu tak cukup menggambarkan kondisiku beberapa hari ini. Muak. Kesal. Hampa. Ketiga kata itupun tak cukup untuk menggambarkan kondisi hatiku belakangan ini.

Kerja, kerja, dan kerja lagi. Hanya itu yang dituntut dari diriku. Seperti kuli! Tak ubahnya seperti buruh. Bahkan mungkin lebih rendah. Kuli dan buruh punya waktu untuk menghela nafas dan diperhatikan haknya. Bahkan ada undang-undang penetapan UMR. Aku? Digaji pun tidak. Jangankan uang sepeser yang kudapat, sudah cukup uang yang aku keluarkan selama ini.

Ukhuwah. Mana ukhuwah yang selalu digembar-gemborkan oleh orang-orang yang diberi label aktivis, label yang sama seperti diriku sandang? Hubungan yang terbina hanya hubungan kerja. Tak lebih! Siapa yang mau tahu masalahku? Mereka bilang ukhuwah itu saling, saling memberi dan menerima. Tapi...mana buktinya? Berapa pulsa yang kuhabiskan untuk mengabari mereka tentang masalahku, hanya tiga orang yang membalas. Aah...b******t! Hanya ketika perlu mereka menghubungiku, ketika aku perlu? Aku sendiri akhirnya yang harus menjalaninya, menangis sendiri, tak ada yang membantuku membawa beban ini. Tak ada.

Pikiranku kembali memutar percakapan aku dan kedua orang saudariku. Ketika aku mewacanakan siapa yang akan menggantikan diriku jika aku harus pergi. Keduanya enggan. Ingin memperbaiki hidup dan mempersiapkan masa depan jawab mereka. Tak bolehkah kami melakukan itu? Bukan untuk kami Insya Allah.

Mungkin jamaah sama seperti dunia kedokteran. Tidak mengenal kata hak dokter dan kewajiban pasien. Yang ada hanyalah hak pasien dan kewajiban dokter. Ya...di jamaah ini yang penting amanah terlaksana, tidak menghambat. Mungkin enak menjadi manusia yang bisa dengan mudahnya mengatakan mundur dari gerakan ini, bisa mengerjakan apa yang dimau. Aah..ukhti, jika aku bisa aku pun ingin meraih mimpi, belajar ilmu kedokteran sebanyak mungkin lalu lulus dan menjadi dokter yang berguna bagi umat. Tapi tidak. Pilihan itu tidak pernah ada dihadapanku. Tidak ada yang menjamin aku akan menjadi dokter yang berguna kelak jika aku hanya belajar.

Pikiranku melayang membayangkan kondisiku belakangan ini. Betapa buruknya. Kulihat lembar amal yaumi'anku. Hanya beberapa kewajiban yang aku penuhi. Tak terasa air mataku kembali mengalir. Aah...ya Rabb, inikah orang yang sebut sebagai aktivis? Orang yang kau beri gelar Khoiru Ummah? Orang yang tidak berdaya begitu Kau tinggalkan, tapi masih saja congkak meninggalkan diri-Mu. Dan menyalahkan orang disekitarnya atas kehampaan diri. Ahh...betapa rendahnya.

Kulihat meja belajarku. Masih tergeletak buku Profil Kader, buku yang mesti aku buat referensinya karena acara ”merangkai bunga”ku libur minggu ini. Tak ada jadwal match. Tersadar betapa kata aktivis begitu berat. Tersadar gelar kader begitu tak pantas aku sandang. Bahkan standar kader minimal pun belum bisa kulampaui.

Di saat kondisiku yang begitu buruk, 4JJI masih berbaik hati membangkitkan jiwa pejuang dalam diri prajurit kecil ini. Kabar tentang kekalahan di beberapa daerah yang menggelar pilkada. Kabar tentang kealpaan seorang kader yang telah menjadi sorotan publik. Kabar tentang mundurnya beberapa rekanku menampar diri ini. ”Mau seperti mereka?”.

Tamparan itu terasa begitu keras. Pedih. Mas'ulku di satu wajihah beberapa tahun yang lalu, pergi memilih jalan lain. Kakak kelasku menyatakan selamat tinggal, karena langkahnya ”dijegal”. Tak terhitung berapa banyak saudaraku berhenti dengan alasan ingin memperbaiki akademisnya tapi kemudian tenggelam dalam hidup duniawi. Bahkan kabar seorang saudariku di fakultas lain menyatakan berhenti dari dakwah yang ia usung sejak SMP hanya karena ia berpacaran dengan seorang Nasoro. Na'udzubillah. Jangan jadikan aku salah seorang diantara mereka ya Rabb.

Teringat perkataan Imam Syahid Hasan Al Banna, ” Dunia adalah tempat untuk bekerja. Karena kita kan beristirahat di surga.”. Berkelebat perkataan seorang saudara, ”Jika antum tidak ingin sibuk. Sok mangga, keluar dari jalan ini. Jika antum tidak ingin lelah. Silakan meninggalkan jalan ini. Karena jalan ini tidak membutuhkan antum, tapi antumlah yang membutuhkan jalan ini.”.

Berkelebat bayangan saudara-saudaraku di negeri para nabi, Palestina. Tak hanya mereka, saudaraku di Irak, Cechnya, Moro, dan tempat lainnya rela memberikan harta, raga bahkan jiwanya untuk ditukarkan dengan surga. Sedangkan diriku? Berapa banyak harta yang telah aku gunakan untuk berjuang di jalan ini? Adakah raga terluka, darah menetes selama ini? Tak sebanding!

Bahkan Umar r.a. berkata ”Jika hanya ada seorang yang akan mengusung dakwah ini, maka akulah orangnya.”. Sedangkan aku? Sudah sunnatullah jalan ini begitu berat, penuh rintangan, maka hanya orang-orang terpilihlah yang Ia izinkan ada di jalan ini. Sudah digariskan perjuangan itu pahit, karena surga itu manis.

Kuraih J200ku. Kubuka inboxnya, kucari sebuah pesan dari saudaraku, pesan yang selalu mengingatkanku, ”Sungguh! Jamaah ini besar dan kokoh karena keikhlasan dan mujahadah para muassis kita. Mereka bak cahaya yang menyinari semesta. Akankah cahaya itu padam karena kemaksiatan kita? Tanyakan pada hatimu…”

Kembali aku tersungkur, pundakku bergetar, air mata kembali mengalir menyadari kealpaan diri. Picik! Sombong! Angkuh! Tak ada kata yang tepat untuk menggambarkan diriku saat ini.

Ya Rabb...izinkan kami tetap berjuang di jalan-Mu ya Rabb. Jangan jadikan kami manusia-manusia yang tergantikan, manusia-manusia yang Engkau gantikan dengan manusia-manusia yang lebih baik. Bantu kami untuk tetap ikhlas Ya Rabb, agar yang kami lakukan tidak menjadi kesia-siaan. Ampuni kami Ya Rabb. Mungkin karena kamilah dakwah ini lemah. Mungkin karena kemaksiatan dan kesalahan yang kami lakukanlah Engkau tunda kemenangan dakwah. Mungkin karena kesombongan dan kepicikan kami saudaraku mundur dan pergi dari jalan ini. Ampuni kami Ya Rabb. Sungguh! Engkau tidak pernah membutuhkan kami, kamilah yang membutuhkan Engkau. Jadi jangan pernah tinggalkan kami Ya Rabb. Amin.

Wallahu'alam.

Jatinangor, 29 Juni 2005

-Gadiskcil, ketika pikiran sedang penat, setelah ujian Bedah yang tidak optimal.

Di tengah perjuangan mmbaca Obgin.

Mudahkan Ya Rabb-

Amin.

Wednesday, June 29, 2005

hasil pilkada....ada y tertarik?

Pilkada bulan juni 05 setidaknya PKS mengajukan or mendukung di daerah-2 berikut (sumber www.pks.or.id), mungkin bisa melengkapi bagi yg punya info, sekalian plus link-nya :-)

TANGGAL KOTA STATUS
1-Jun-05 KUTAI KERTANEGARA Kalah
5-Jun-05 KOTA CILEGON Kalah
5-Jun-05 Pekalongan Menang
18-Jun-05 Kab. Bangka Barat Menang
19-Jun-05 SERANG Menang
20-Jun-05 Kab. Ngawi Menang
23-Jun-05 Seram Bagian Timur
25-Jun-05 Kab. Ogan Ilir, SumSel
26-Jun-05 KOTA DEPOK Menang (sementara)
26-Jun-05 Sleman-DIY Kalah
26-Jun-05 Bantul-DIY Kalah
26-Jun-05 Kota Semarang Menang
24-Jun-05 Kota Denpasar
27-Jun-05 Kota Bandar Lampung Putaran 2
27-Jun-05 Kab Lampung Selatan Kalah
27-Jun-05 Provinsi Bengkulu Menang (Sementara)
27-Jun-05 Kab. Kepahiang,Bengkulu
27-Jun-05 Kab. Rejang Lebong
27-Jun-05 Provinsi Sumbar Kalah
27-Jun-05 Kab Agam, Sumbar
27-Jun-05 Kab. Solok Selatan
27-Jun-05 Kota Bukit Tinggi
27-Jun-05 Kota Medan, Sumut Kalah
27-Jun-05 Kab. Asahan, Sumut
27-Jun-05 Kab. Damas Raya
27-Jun-05 Kab. Solok
27-Jun-05 Kab. Mukomuko, Bengkulu
27-Jun-05 Kab. Seluma, Bengkulu
27-Jun-05 SUKABUMI Menang
27-Jun-05 Halmahera Selatan
27-Jun-05 Kep Sula
27-Jun-05 Boyolali Kalah
27-Jun-05 Halmahera Utara
27-Jun-05 Maros
27-Jun-05 Soppeng
27-Jun-05 Barru
27-Jun-05 Luwu Utara
27-Jun-05 Halmahera Barat
27-Jun-05 Kota Surakarta Kalah
27-Jun-05 Sukoharjo
27-Jun-05 Purbalingga
27-Jun-05 Bulukumba
27-Jun-05 Kota Tidore
27-Jun-05 Kab. Bima
27-Jun-05 Kab. Sumbawa Barat
27-Jun-05 Kab Sumbawa
27-Jun-05 Kab. Lombok Tengah
27-Jun-05 Kota Mataram
27-Jun-05 Kota Surabaya Kalah
27-Jun-05 Kab. Gresik Menang
29-Jun-05 PASIR
30-Jun-05 Provinsi Kepri
30-Jun-05 Kab Kepri, Kepri
30-Jun-05 Kab. Lingga, Kepri
30-Jun-05 Kab. Bengkalis, Riau
30-Jun-05 KALIMANTAN SELATAN
30-Jun-05 KOTA BANJAR BARU
30-Jun-05 KOTA BANJARMASIN
30-Jun-05 BALANGAN
30-Jun-05 HULU SUNGAI TENGAH
30-Jun-05 KOTA BARU
30-Jun-05 Kab. Lamongan
30 Juni 05 Poso
? BERAU
? KOTA SAMARINDA
? Pangkajene Kepulauan
? Mamuju
? Mamuju Utara
? Kota Palu

g belajar...blajar g bener...

Sedihnya ketika kita g belajar dan soal y kluar ada smua d yang kita baca tadi malem, tapi blajarnya g bener. Sdih...n dat happened dis day.hix...
aarrrgh...i hate my self!

Tuesday, June 28, 2005

Pilkada

Pilkada uda mulai dilangsungin d beberapa daerah...
Calon dari PKS banyak yng kalah ni...di Bantul, Riau...baru Bangka doang y menang.
Sekarang lagi perhitungan di Depok...IA hasilnya masi dempet banget...
Sekarang juga lagi perhitungan di Sumbar...hasilnya gimana y? ternyata P'Irwan Prayitno baru dapet 32,6%...Gamawan 50,6%...duuh..kesusul g y?

surat dari saudaraku untukku...ampuni kami ya Rabb...

Ini dapet dari milis sebelah...surat dari seorang wanita tawanan serdadu Amerika di Irak. Surat yang ditujukan untukku, untukmu, untuk semua ikhwah-saudara- muslim di seluruh dunia, yng masih mempunyai hati dan yang akan selalu berjuang...

Bismillahirrahmanirrahiim.

*Say He is God the One; God the Source [of
everything]; Not has He
fathered, nor has He been fathered; nor is
anything
comparable to
Him.*
[
Qur*an, Surat 112 *al-Ikhlas*]


Saya menulis surat Al-Ikhlas ini karena
mempunyai arti yang mendalam
bagi
saya, dan menimbulkan getaran di hati orang-
orang yang beriman.


Saudaraku mujahidin di jalan Allah* Apa yang
dapat kukatakan padamu?


Saya katakan, rahim-rahim kami telah terisi
dengan janin akibat
perkosaan
yang dilakukan keturunan kera dan babi itu.
Mereka telah menodai tubuh
kami, meludahi muka kami, dan merobek-robek Al-
Quran untuk
digantungkan
ke
leher-leher kami. Allahu Akbar.


Tidakkah kau mengerti tentang kejadian yang
menimpa kami? Betulkah kau
tidak tahu ini terjadi pada kami? Kami saudaramu,
dan Allah akan
meminta
tanggungjawabmu tentang kejadian ini kelak.


Demi Allah, tidak semalam pun kami lewatkan di
penjara ini kecuali
mereka
mendatangi salah satu dari kami untuk
melampiaskan nafsu setannya.
Padahal
kami selalu menjaga kehormatan kami karena
takut kepada Allah.
Takutlah
pada Allah! Bunuhlah kami bersama mereka!
Hancurkan mereka bersama
kami!
Jangan biarkan kami di sini agar mereka bisa
bersenang-senang
memperkosa
kami, sesungguhnya ini adalah sebuah perbuatan
dosa besar di sisi
Allah.
Takutlah pada Allah akan urusan kami. Biarkan
(jangan serang) tank
dan
pesawat mereka. Datanglah pada kami di penjara
Abu Ghurayb.


Saya saudaramu karena Allah. Mereka
memperkosa saya lebih dari
sembilan
kali dalam satu hari. Bisakah kau bayangkan?
Bayangkan salah satu
saudaramu diperkosa. Bersama saya ada 13
gadis, semuanya belum
menikah.

Semuanya telah diperkosa didepan mata kami
semua.


Mereka melarang kami untuk sholat. Mereka
mengambil pakaian kami, dan
membiarkan kami telanjang. Saat surat ini saya
tulis, seorang diantara
kami telah bunuh diri setelah diperkosa beramai-
ramai. Seorang tentara
memukulnya di dada dan paha setelah
memperkosanya, lalu menyiksanya.
Gadis
itu kemudian bunuh diri dengan memukulkan
kepalanya ke tembok penjara,
karena dia sudah tidak sanggup menerima ini.
Meskipun bunuh diri
dilarang
oleh Islam, saya memaklumi perbuatannya*


Saya hanya berharap, semoga Allah
mengampuninya, sesungguhnya Dia Maha
Pengampun.


Saudaraku, saya katakan padamu lagi, takutlah
pada Allah. Hancurkan
kami
bersama para tentara itu, agar kami bisa
beristirahat dalam damai.

Tolonglah kami, tolonglah kami, tolonglah kami*


Waa Mu*tasimah!.


Ah...Ya Rabb, ampuni kami yang belum dapat berjuang, mengecam untuk saudaraku.
Ampuni kami ya Rabb, jika hanya do'a y dapat kami lantunkan...
Berilah kami kesempatan untuk tetap berada di jalan-Mu, berjuang membela agama-Mu...
Jangan lenakan kami dengan semua kenikmatan dunia
Yakinkan kami bahwa kenikmatan di akhirat jauh lebih indah dan tak mungkn terbayangkan...
Beri kami kesempatan untuk dapat melihat wajah-Mu, wajah yang selalu kami rindukan...
Kumpulkan kami bersama orang-orang yang kami cintai...
Jiwa-jiwa perindu surga...
Kabulkan Ya Rabb...
Amin.

Sunday, June 26, 2005

Trans TV setuju Lesbi...iih..g banget deh!

Promosi Perkawinan Lesbi di Trans-TV" .

Dalam acara Good Morning, salah satu stasiun TV swasta, Trans TV
melakukan kampanye legalisasi perkawinan sejenis. Lesbi digambarkan
sebagai pejuang. Baca Catatan Akhir Pekan Adian Husaini ke-104

Pada Hari Senin, 13 Juni 2005, pukul 08.30 WIB, dalam acara Good
Morning, Trans TV melakukan kampanye legalisasi perkawinan sesama jenis.
Ketika itu ditampilkan sosok wanita lesbi bernama Agustin, yang mengaku
sudah 13 tahun hidup bersama pasangannya yang juga seorang wanita.

Agustin, yang mengaku menyukai sesama wanita sejak umur 12 tahun,
ditampilkan sebagai sosok yang "tertindas", diusir oleh keluarganya,
pindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain, gara-gara dirinya seorang
lesbi. Kini ia bekerja di LSM Koalisi Perempuan Indonesia.

Ketika ditanya, mengapa dia berani membuka dirinya, sebagai seorang
lesbi, Agustin menyatakan, bahwa dia sudah capek berbohong. Dia ingin
jujur dan mengimbau masyarakat bisa memahami dan menerimanya.

Praktik hubungan seksual dan perkawinan sesama jenis, katanya, adalah
sesuatu yang baik. Seorang psikolog yang juga seorang wanita (tidak
dijelaskan apakah dia lesbi atau tidak) juga menjelaskan bahwa
homoseksual dan lesbian bukan praktik yang abnormal, tetapi merupakan
orientasi dan praktik seksual yang normal.

Acara Trans TV itu tentu saja perlu diberi perhatian serius oleh kaum
Muslimin. Sebab, ini merupakan kampanye dan promosi perkawinan sesama
jenis yang bersifat massal dan terbuka. Selama ini, banyak TV yang
menayangkan acara -baik sinetron, komedi, film- yang secara terselubung
berisi kampanye dukungan buat kaum homo.

Hanya saja, biasanya tidak sampai kepada bentuk dukungan terhadap
perkawinan sesama jenis.
Setelah acara itu, saya mengirimkan banyak SMS kepada beberapa tokoh
Islam di Indonesia. Namun, hampir seminggu ini, belum ada reaksi.

Mungkin tokoh-tokoh Islam sedang sibuk, atau sedang mengalami
"kegagapan" menghadapi arus globalisasi dan hegemoni media televisi yang
saat ini menjadi "penguasa moral" dan penentu nilai-nilai moral baru di
tengah masyarakat.


Salah satu dampak globalisasi adalah lahirnya sikap "ketidakberdayaan"
(powerless) yang gagap dan gamang dalam menyikapi kedigdayaan media
informasi seperti TV. Kasus Inul, Dewa, dan sebagainya, menunjukkan,
bagaimana tokoh-tokoh dan institusi keagamaan yang mencoba melawan
kebathilan itu akhirnya justru dihajar habis-habisan, dilecehkan,
diperhinakan oleh sang
penguasa media TV.

Melalui kekuasaannya, sang media mampu mengarahkan opini publik, bahwa
yang menolak
praktik-praktik kemaksiatan adalah orang-orang yang naif, emosional,
berpikiran sempit, sok moralis, dan sebagainya.

Lihatlah, hingga kini, berbagai stasiun TV secara bergiliran menampilkan
figur Artika Sari Devi, putri Indonesia yang berhasil masuk 15 besar
dalam kontes Miss Universe di Bangkok tahun ini. Semua TV memuji Artika
sebagai sosok yang sabar menghadapi ujian yang berat -berupa
protes-protes sebagian masyarakat- dan telah mengharumkan nama bangsa di
dunia internasional.

Orang-orang yang protes keikutsertaan Artika diposisikan sebagai
berwawasan sempit, karena
mempersoalkan soal kecil, yaitu masalah "pakaian renang".

Bahkan, Menteri Negara Urusan Peranan Wanita, Meutia Hatta secara
implisit juga ikut mengakui jasa Artika buat bangsa. Opini publik
digiring dengan sangat kuat, untuk mengakui bahwa Artika adalah pahlawan
bangsa, sedangkan yang memprotes Artika adalah manusia-manusia picik,
naif dan dungu.


Apa yang sedang terjadi saat ini adalah terjadinya penghancuran
besar-besaran terhadap nilai-nilai
kebenaran dan kebathilan dalam masyarakat kita. Jika digunakan teori
konspirasi, ternyata hal ini sulit lagi dipetakan. Meskipun sebagian
besar pemilik stasiun TV adalah non-Muslim, tetapi ternyata TV yang
dimiliki Muslim (seperti Trans TV dan Lativi) juga tidak jauh beda cara
berpikir dan berperilakunya dengan stasiun TV yang dimiliki orang
non-Muslim.


Tampak yang dominan adalah pola pikir "materialisme" dan "kapitalisme"
yang mengedepankan keuntungan materi. Yang menjadi tolok ukur suatu
acara layak ditayangkan atau tidak di TV, adalah "rating" dan daya
tarik iklan.


Kampanye penyesatan, pergeseran, dan penghancuran nilai-nilai moral
tampaknya dirancang dengan sangat canggih. Sebagai contoh dalam kasus
Artika. Orang tidak diajak berdiskusi dalam soal substansi tentang nilai
manusia, tetapi dibelokkan ke masalah "pakaian renang."

Acara-acara kontes kecantikan adalah sebuah bentuk penistaan manusia dan
penghancuran tata nilai kemanusiaan. Apa pun alasannya, kontes semacam
ini, tetap lebih mementingkan unsur kecantikan fisik yang "given" dari
Tuhan. Seorang dihargai karena cantik, bukan karena prestasi dan usaha
kerasnya.

Dalam Islam, yang paling bertaqwa dinilai yang paling mulia. Tapi, soal
pakaian juga bukan soal kecil. Protes terhadap masalah itu juga
merupakan hal yang prinsip. Karena dianggap hal penting itulah, maka
peserta kontes Miss Universe diwajibkan memakai pakaian renang dalam
salah
satu sesi acara.

Kita bertanya, apa hubungannya kewajiban mengenakan pakaian renang
dengan kemuliaan
seorang wanita? Mengapa hal ini tidak diprotes oleh Artika dan
pendukungnya?

Promosi dan kampanye kebatilan semacam ini saat ini berlangsung dari
menit ke menit melalui layar TV yang menerobos masuk tanpa permisi ke
kamar-kamar masyarakat. Tak terkecuali kampanye legalisasi perkawinan
sesama jenis, seperti yang dilakukan Trans TV.

Pemilik dan awak televisi ini seperti tutup mata dan telinga, bahwa apa
yang mereka lakukan adalah
sebuah tindakan yang sangat bejat dan biadab, karena telah mempromosikan
sebuah kebatilan. Jika mereka muslim, mestinya mereka sadar, bahwa
praktik homoseksual dan lesbianisme adalah tindakan bejat.

Di dalam Ensiklopedi Hukum Islam disebutkan bahwa praktik homoseks
merupakan satu dosa besar dan sanksinya sangat berat. Rasulullah saw
bersabda, "Siapa saja yang menemukan pria pelaku homoseks, maka bunuhlah
pelakunya tersebut." (HR Abu Dawud, at-Tirmizi, an-Nasai, Ibnu Majah,
al-Hakim, dan al-Baihaki).

Imam Syafii berpendapat, bahwa pelaku homoseksual harus dirajam
(dilempari batu sampai mati) tanpa membedakan apakah pelakunya masih
bujangan atau sudah menikah.


Untuk pelaku praktik lesbi (wanita dengan wanita), diberikan ganjaran
hukuman kurungan dalam rumah sampai mereka menemui ajalnya. (QS 4:15).
Para fuqaha membedakan hukuman antara pelaku homoseksual (sesama
laki-laki) dengan lesbian (sesama wanita). Pelaku lesbi tidak dihukum
mati.

Dalam Kitab Fathul Mu'in -kitab fiqih yang dikaji di pesantren-pesantren
Indonesia-- dikatakan, bahwa pelaku lesbi (musaahaqah) diberi sanksi
sesuai dengan keputusan penguasa (ta'zir).

Jadi, bagaimana pun, homoseksual dan lesbian adalah sebuah praktik
kejahatan kriminal,
dan tidak patut dipromosikan apalagi dilegalkan.


Dalam agama Kristen pun, homoseksual masih tetap dipandang sebagai
kejahatan. Paus saat ini, Benediktus XVI, dikenal sebagai penentang
gigih praktik homoseksual, meskipun dia sendiri tidak menikah.

Dalam Kitab Imamat (Leviticus) 20:13, disebutkan: "Bila seorang
laki-laki tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan
perempuan, jadi keduanya melakukan suatu kekejian, pastilah mereka
dihukum mati dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri."


Karena itu, kita tidak habis mengerti, mengapa sebuah stasiun TV,
seperti Trans-TV berani-beraninya mempromosikan sebuah kejahatan, berupa
homoseksual dan lesbianisme. Keuntungan apakah yang mereka raup dari
promosi kejahatan seperti ini?

Yang masih kita syukuri, saat itu, TransTV tidak menampilkan orang-orang
sekular-liberal dari kalangan agama tertentu yang melegalisasi praktik
semacam itu.

Di dunia Kristen, sudah lazim ditemukan tokoh-tokoh agama Kristen yang
menghalalkan homoseksual atau bahkan yang secara terang-terangan
menjalankan praktik homoseksual. Kita masih ingat, bagaimana pada
tanggal 2 November 2003, dunia Kristen diguncang hebat oleh
satu peristiwa dilantiknya Gene Robinson, seorang gay, sebagai Uskup
Gereja Anglikan di New Hampshire, Amerika Serikat.

Posisi yang ditempati Robinson merupakan jabatan tertinggi yang pernah
dicapai oleh
seorang gay di lingkungan Gereja.

Robinson (56 tahun) adalah pelaku homoseksual yang telah hidup bersama
dengan pasangan homoseks-nya bernama Mark Andrew, selama 14 tahun. Bisa
dibayangkan, selama ia menjadi tokoh gereja pun, sebenarnya publik telah
mengatahui perilakunya.

Dalam acara penobatannya sebagai Uskup, Mark Andrew-lah yang menyerahkan
topi keuskupan (bishop's miter) kepada Robinson. Di akhir upacara
penobatannya, Gene Robinson
menatap publik, dan bersama-sama mereka menyanyikan lagu "Hallelujah".


Itu terjadi di dunia Kristen. Di kalangan Islam, bahkan di lingkungan
pendidikan tinggi Islam, juga
sudah muncul kondisi serupa. Sejumlah akademisi Islam yang belajar Islam
di IAIN memberikan legitimasi terhadap perkawinan sejenis.

Tahun 2004 lalu, "Jurnal Justisia" terbitan Fakultas Syariah IAIN
Walisongo Semarang, menulis "cover story" dengan judul "Indahnya Kawin
Sesama Jenis". Isi jurnal ini kemudian juga disebarkan melalui sebuah
media internet (www.indoqueer.com <http://www.indoqueer.com/> ).

Dari delapan artikel utama yang membahas isu tersebut, semuanya
menyuarakan keberpihakannya terhadap pernikahan gay dan homoseksualitas
secara umum, kecuali satu tulisan saja yang dengan tegas
mengharamkannya.


Dikatakan di Jurnal ini, bahwa "Hanya orang primitif saja yang yang
melihat perkwinan sejenis sebagai sesuatu yang abnormal dan berbahaya.
Bagi kami, tiada alasan kuat bagi siapapun dengan dalih apapun untuk
melarang perkawinan sejenis. Sebab, Tuhan pun sudah maklum, bahwa
proyeknya menciptakan manusia sudah berhasil bahkan kebablasan.

Jika dulu Tuhan mengutus Luth untuk menumpas kaum homo karena mungkin
bisa menggagalkan proyek Tuhan dalam menciptakan manusia (karena waktu
itu manusia masih sedikit)?"


M Kholidul Adib Ach yang menulis artikel berjudul "Agama Peduli
Homoseksual: Membebaskan Kaum Homoseksual dari Penindasan Agama",
berpendapat begini: "Pengharaman nikah sejenis adalah bentuk kebodohan
umat Islam generasi sekarang karena ia hanya memahami doktrin agamanya
secara given, taken for granted, tanpa ada pembacaan ulang secara kritis
atas
doktrin tersebut."

Menurut pemimpin redaksi Jurnal Justisia ini, pembacaan yang dilakukan
umat sekarang atas kisah kaum Luth hanya sebatas permukaan dan tidak
membaca "narasi yang tak tampak".

Katanya, "Boleh jadi cerita kaum Luth ini, kalaupun benar adanya,
jangan-jangan malah
cuma mitos, terdapat kepentingan politik Luth terhadap seseorang yang
kebetulan homoseks."

Senada dengan Kholidul Adib, penulis lain bernama Sumanto al-Qurtuby
yang juga redaktur eksekutif Justisia mengkritisi kisah yang sama dengan
pertanyaan, andaikan kisah Luth itu "historis", apakah homoseksualitas
merupakan unsur utama atau komplemen saja?

Qurtuby memberi ilustrasi dengan menyebut kisah perseteruan mantan PM
Mahathir
Muhammad dengan Anwar Ibrahim di Malaysia: sebuah kisah pertandingan
politik yang dibungkus dengan isu sodomi.

Jika kita ikuti wacana dan perdebatan tentang homoseksual yang diangkat
sebagian mahasiswa IAIN Semarang ini, nyaris sama dengan wacana serupa
di kalangan Kristen.

Dalam kasus homoseksual, para teolog Kristen pendukung homoseksual juga
berlomba-lomba membuat tafsiran baru, agar praktik maksiat itu disahkan
oleh Gereja. Dalam Bible, Kitab Kejadian 19:4-11, diceritakan tentang
hukuman Tuhan terhadap kaum Sodom dan Gomorah.

Pada umumnya, kaum Kristen memahami, bahwa homoseksual adalah penyebab
kaum itu dihancurkan oleh Tuhan. Sehingga mereka mempopulerkan istilah
Sodomi yang menunjuk pada praktik maksiat antar sesama jenis.


Tetapi, sebagian teolog Kristen pendukung homoseksual kemudian membuat
tafsiran lain. John J. McNeill SJ, misalnya, menulis buku "The Church
and the Homosexual" memberikan justifikasi moral terhadap praktik
homoseksual. Menurut dia, Tuhan menghukum kaum Sodom dan Gomorah, bukan
karena praktik homoseksual, tetapi karena ketidaksopanan penduduk kota
itu terhadap Tamu Lot.

Kaum Katolik mendirikan sebuah kelompok gay bernama "Dignity" yang
mengajarkan, bahwa
praktik homoseksual tidak bertentangan dengan ajaran Kristus.

Tahun 1976, dalam pertemuan tokoh-tokoh Gereja di Minneapolis, AS,
dideklarasikan, bahwa
"homosexual persons are children of God."

Itulah yang terjadi dalam dunia Kristen. Dan itu pula yang sekarang
sedang diusahakan oleh sebagian orang dari kalangan Muslim untuk
mengikuti jejak Kristen.


Promosi homoseksual kini terus digencarkan sebagai bagian dari proses
sekularisasi dan liberalisasi
Islam. Meskipun secara formal mereka mengaku Islam, para promotor
kemunkaran tidak berhenti untuk mempromosikan kebatilan (al-munkar) dan
justru aktif mencegah dan melawan kebenaran. Allah sudah mengingatkan
akan adanya makhluk-makhluk seperti ini:

"Orang-orang munafik laki-laki dan wanita, sebagian mereka dengan
sebagian lain adalah sama, mereka menyuruh yang munkar dan melarang yang
ma'ruf, dan mereka menggenggamkan tangannya (bakhil). Mereka telah lupa
kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang
munafik itulah orang-orang yang fasik." (QS at-Taubah:67). Wallahu
a'lam. (Jakarta, 17 Juni 2005).


CAP Adian Husaini adalah kerjasam antara Radio Dakta 107FM dan
www.hidayatullah.com <http://www.hidayatullah.com/>

Senangnya!

Hari apaaaa gitu a ngirim tulisanku k milis+beberapa teman...
Waa..subhanallah ada y nanggepin, mereka bilang bagus...makasi uda diingetin..hehe...;p
Suka deh! Mau tau apa y a kirimin? Read dis!
Aku gak ngerti…
> mungkin gakan pernah ngerti…
>
>
> “Ke FK A!”, aku memberi tahu tujuanku kepada Tukang
> ojeg yang biasa mangkal di bawah Pohon Bambu. Naik
> ojeg ni…tadi pagi aku telat mandi, baru jam setengah
> enam aku menuju kamar mandi. Bangun si gak telat.
> Biasa, tadi pagi bangun jam tiga. Ambil wudhu, QL
> terus tilawah. Abis itu ngerjain proposal, shubuh trus
> baca al-ma’tsurat. Masih jam 04.50 ketika aku
> menyelesaikan ibadah pagi hariku. Saat itu aku
> berpikir masih cukup waktu untuk menyelesaikan
> proposal kegiatan bulan ini. Akhirnya aku kembali
> terduduk di depan komputerku. Jam kepik kaleng
> pemberian Didit menunjukkan pukul 05.30 ketika aku
> menyelesaikan Lembar Pengesahan. Aku pun bergegas
> menuju kamar mandi. Allahumma inni minal khubutsi wal
> khobaitsi…
> “Ninit!” panggilku sembari mendadahi Ninit yang sedang
> berjalan. Dia balas mendadahiku. Mulutku komat-kamit
> membentuk kalimat Buruan! Udah jam segini sambil
> menunjuk swatch kepikku. Ninit mengangguk sambil
> tersenyum.
> Fiuh…anak tangga terakhir A3 telah kulewati. Capek
> juga..swatch kepikku menunjukkan pukul 06.58. Nyaris.
> Aku memberi salam kepada Kinkin sembari meletakkan
> tasku di bangku yang sudah di take-in saudari
> tercintaku itu.=) “Qo telat?” Kinkin bertanya. Aku tak
> menjawab, hanya cengiran kuda menghiasi wajahku yang
> penuh keringat. Maklum…abis olah raga pagi….
> “Aku ke Ruang BEM dulu ya Kin.” Pamitku, “Nanti kalo
> ada dosen missed call ya….”.
> “Mau ngapain Ra?” tanya Kinkin.
> “Mau ngecap pamflet LKO.” Sahutku, “Sekalian nempelin
> deh kalo sempet.”. “Missed call ya…” ingatku pada
> Kinkin. Ia mengangguk.
> Akupun melenggang keluar sembari menyapa beberapa
> orang yang aku lalui. Di puncak tangga aku bertemu
> Ninit. “Assalamu’alaikum Ninit!” salamku padanya.
> “Wa’alaikumussalam warahmatullah.” Jawab Ninit.
> “Qo jalan si Nit?” aku bertanya. “Qo gak naik ojeg
> aja?” tanyaku lagi.
> “He…gak apa-apa lah Ra!” Ninit menjawab, “Dosennya
> belum datang kan?!”.
> “Iya, dosennya belum datang.” Aku mengiyakan, “Tapi
> kan setidaknya kita berusaha untuk gak telat Nit.”.
> “Ah, ngapain buang-buang uang untuk naik ojeg.” Elak
> Ninit, “Lagian bukan orang Indonesia kalo gak telat!”.
> Ninit pun pergi memasuki teater A3, meninggalkanku
> bengong sendirian.
> Kepalkan tangan kanan, hadapi lawan. Maju ke depan,
> raih kemenangan! Uups…S700 ku berbunyi, belum di
> silent.;p Kinkin. Dosennya udah dateng berarti. Aku
> bergegas menempelkan pamflet terakhir di Pakom Kantin
> dan menuju ruang kuliah. Ayo lari-lari, biar kurus;p.
> Mm…kuliah hari ini udah beres. Masih jam setengah dua.
> Bisa makan dulu ni…Rapat BEMnya jam 2 kan?! Sempetlah
> 5 menit ke tempat rapat pikirku. Makan apa y? Pak
> Alex, tukang mie ayam langgananku, udah tutup…nasi
> goreng, ntar lama…mm…maem nasi aja deh! Asiik…ada ayam
> pentul! Allahumma baariklana fiima razaktana wa qinaa
> adzaa bannar….
> “Eh, masih ada apa di dalem?” Ratri bertanya.
> “Mm…tinggal ayam ama ikan.” Jawabku. Ratri pun masuk
> ke kantin setelah menyimpan tasnya di depanku. Aku pun
> kembali melanjutkan makan siangku.
> “Mau Ra?”, Ratri menawarkan es tehnya padaku.
> Aku menggeleng. “Qo gak jadi makan?” Aku bertanya.
> “Jadi qo…lagi mesen nasi goreng.”, jawab Ratri sembari
> mengeluarkan Al-Izzah baru dari map merahnya. “Bagus
> deh!”, promosi Ratri.
> Aku mengangguk, “Iya, aku udah baca.”. Aku melihat
> swatch kepikku. 13. 45. “Udah jam segini lho Tri.”
> Ingatku, “Ntar telat lho rapatnya.”.
> “Ah…palingan rapatnya juga molor.” ujar Ratri lalu
> kembali fokus pada Kajian Utama, Saat Dakwah Tidak
> Berkah. Aku terdiam dan menyuapkan suapan terakhir ke
> dalam mulutku.
> “Nasi goreng?” Ibu Kantin bertanya pada Ratri. Ia
> mengangguk.
> “Mm…tri, aku duluan ya…udah jam 2 kurang 5.” Kataku
> sambil meraih tas gandong kuningku, “Ntar telat.”.
> “Gak apa-apa ya....” tanyaku pada Ratri.
> “Hah? Udah jam 2 kurang 5?” pekik Ratri sembari
> melihat HP-nya. “Ya udah deh gak papa.” Ratri berkata.
> “Bilangin aku lagi makan.” Teriak Ratri ketika aku
> sampai di bibir tangga. Aku pun mengaangguk dan
> bergegas menuju Ruang BEM.
> “Assalamu’alaikum…” aku mengucap salam ketika memasuki
> Ruang BEM. Walaupun namanya BEM, lembaga ammah, tapi
> nuansa keislaman di sini cukup kental. Ini yang bikin
> aku betah, dan tentu saja ini bagian kecil dari misi
> kami=) Belum ada peserta rapat satu pun. Aku pun duduk
> dan mengambil koran hari ini.
> Lima belas menit kemudian datanglah Ferdy, kepala
> departemenku. “Baru sendirian Ra?” tanyanya. Aku
> mengangguk.
> “Ratri lagi makan” jelasku.
> “Tadi Bayu nge-sms” Ferdy berkata, “Dia bilang bakal
> telat.”.
> “Ya udah. Tunggu aja.” Ucapku dongkol, “Tapi aku ada
> keperluan jam 4.”.
> “Ntar izin aja.” Timpal Ferdy.
> Swatch kepikku menunjukkan pukul 14.30 ketika Ratri
> datang. Rapat pun dimulai tanpa menunggu Bayu.
> Progress Report LKO, what should we do menjadi agenda
> utama rapat hari ini.
> Allahu akbar…Allahu Akbar…
> “Wah…udah jam segini.” Ferdy berkata, “Kita pending
> rapat sampe jam 15.30 ya…”. Kami bertiga pun bergegas
> mengambil air wudhu dan menunaikan shalat Ashar. Tepat
> pukul 15.30 rapat kembali dimulai. Bau otak pun
> kembali tercium…biasa masalah dana. Perlu pembahasan
> lebih untuk mencari dana mandiri. Jika tidak,
> selamanya kita akan bergantung pada POMA. Gak kreatif
> ah! Dan inilah yang sulit, memunculkan ide kreatif
> yang realistis.
> Aku pun izin meninggalkan rapat pukul 15.55, perlu
> waktu 5 menit untuk mencapai KEMA. Ada Rapat Pimpinan
> hari ini, membahas LPJ. Qo belum ada yang datang ya?
> pikirku. Gak bawa kunci ni…Aku pun duduk di depan
> ruang BEM sembari tilawah. Masih setengah juz lagi
> ni…gak boleh ngutang.
> Setengah jam berlalu, tapi tetap belum ada yang
> datang. Apa aku salah tempat ya? Aku pun mengecek sms
> yang aku terima tadi malam. Bener qo di Ruang BEM
> pukul 16.00 teng! Lagi pada kuliah kali ya… Aku pun
> me-missed call K’Arief, presiden BEM KEMA. Gak
> diangkat. Aku pun kembali mengulanginya hingga 3 kali,
> tetap tidak diangkat. Lagi di jalan kali, pikirku. Aku
> pun kembali melanjutkan tilawah. Alhamdulillah…5
> halaman lagi. Ntar abis maghrib lagi ah dilanjutin.
> Sekarang baca Al-Ma’tsurat dulu.
> 17.00…aku memutuskan untuk pulang. Tidak ada yang
> datang. Sebelumnya aku meninggalkan pesan di mailbox.
> Setelah shalat isya, aku pun kembali mengerjakan
> lembar sponsor ship. “Pokoknya sebelum jam sembilan
> udah mesti selesai!” aku berkata dengan penuh
> semangat. Diiringi gradasi aku mulai mengetik.
> “Alhamdulillah selesai.” Ucapku senang, “Ternyata
> lebih cepat dari dugaanku.”. Kepik kalengku
> menunjukkan 20.15. Aku pun mengambil Radiologi
> Diagnostik, kebagian membuat catatan USG ni…. S700ku
> bergetar, masih di silent rupanya. Ada sms. Aku pun
> membacanya “Ass. Syuro besok pagi, 21Juni04@Ave
> jam05.30. Link: x-y-z-a-b-c.”. Aku pun segera
> menforward sms tersebut dan melanjutkan membuat
> catatan kuliah.
> Hoamm…aku mulai mengantuk…kulirik kepikku, 21.30.
> Tidur ah!. Karena aku belum mencuci, aku mesti bangun
> jam 2. Akupun beranjak untuk menyikat gigi dan mencuci
> kaki.
> “Kriiiing…!!!” suara kepik merah itu membangunkanku.
> Jam 2. Aku bergegas merendam pakaian yang mesti aku
> cuci kemudian mengambil air wudhu.
> “Ya Rabb…janganlah Kau serahkan aku kepada diriku
> sendiri sekejap mata pun.
> Dan tidak pula kepada seorang pun.
> Ya Rabb…dengan daya-Mu aku berusaha, dengan
> kekuatan-Mu aku menyerang
> dan dengan upaya-Mu pula aku berperang.
> Ya Rabb…Tiada kemudahan kecuali apa yang telah Engkau
> mudahkan
> dan apabila Engkau kehendaki Engkau ciptakan kesulitan
> menjadi mudah. Amiin”.
> Doa Nabi ketika Perang Badar menjadi penutup do’aku di
> penghujung malam. Terdengar kokok ayam di kejauhan.
> Malaikat telah turun ke Bumi, semoga mereka mengamini
> do’aku. Amin.
> Aku duduk terdiam, enggan rasanya beranjak dan
> melepaskan pelukan-Nya. Ah Rabb..betapa leganya aku
> ketika bisa bercerita kepada-Mu…betapa tenangnya
> jiwaku ketika Engkau memelukku setelahnya. Beri aku
> kekuatan untuk menjalani hari ini Ya Rabb....
> Bismillah…kuluruskan niatku untuk memulai aktivitasku
> pagi ini. Semoga menjadi ibadah dan tidak sia-sia.
> Amin. Aku pun bergegas mencuci dan mandi pagi. Adzan
> subuh berkumandang ketika aku selesai aktivitas yang
> membuatku bersin-bersin. Biasa…rinitis…=’( Aku segera
> shalat subuh dan menyelesaikan aktivitas pagiku.
> Kepikku menunjukkan pukul 05.15 ketika aku selesai
> mengenakan kaos kaki. Aku segera meminum susu dan
> biskuit untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh. Bisa
> KEP kalo g!;p Perlu waktu 10 menit untuk menyelesaikan
> itu semua. Aku bergegas mengunci pintu kamarku dan
> pergi ke Averous. Sedikit berlari aku membelah pagi.
> Dingin….
> “Assalamu’alaikum…”, Aku mengucap salam memasuki
> mushalla Averous. Belum ada seorang pun. S700ku
> bergetar, “Ass. Af1 ana telat, mau nyuci dulu.”. S700
> lagi-lagi bergetar “Ass. Ukh, uda ada siapa aja? MC
> kalo uda mau rapat y…ana mau makan dulu.”. Lagi lagi
> lagi S700ku bergetar, aku sudah menebak apa isinya,
> “Ass. Zahra…izinin aku telat y…Bangunnya kesiangan
> euy, tadi malem ngerjain LPJ.”. Aku terduduk, kembali
> teringat artikel di situs Non-Muslim yang aku baca
> beberapa waktu lalu…. Setelah meneliti perilaku ribuan
> pengguna telepon genggam, James Katz, seorang profesor
> di bidang komunikasi di Rutgers University,
> menyimpulkan bahwa telepon genggam telah mengubah
> pembawaan cara berpikir kita tentang waktu. Para
> periset mengatakan bahwa Amerika Serikat kini hidup di
> dalam “waktu lunak”. Istilah tersebut diciptakan untuk
> menggambarkan pemikiran para pengguna telepon genggam
> yang menelepon pada pukul 8.20 untuk mengatakan ia
> akan terlambat hadir dalam rapat yang diadakan pukul
> 8.30, datang pukul 8.45, dan menganggap dirinya tepat
> waktu karena ia telah menelepon sebelumnya.
>
> Epilog
>
> Ah…manusia…tak bisakah engkau menyiapkan segala
> sesuatu sebelum waktunya…tak bisakah engkau mengatur
> strategi agar saudaramu tak kau dzhalimi…tak bisakah
> engkau menepati sedikit janjimu…? Padahal 4JJI telah
> mendidikmu untuk disiplin, shalat wajib 5 kali
> sehari…tapi mengapa engkau masih menyepelekan
> waktu…Ada apakah dengan shalatmu?
> Ah…manusia…bahkan Tuhanmu berjanji menggunakan waktu
> “Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian.
> Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan
> kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan
> saling menasihati untuk kesabaran.”.
> Ah…manusia…mengapa selalu ada pembenaran untuk setiap
> tindakanmu. Tidakkah kau berpikir ketika engkau
> terlambat karena mengerjakan amanah, di sudut sana
> saudaramu mesti tertatih, mengurangi waktu tidurnya
> untuk mengerjakan amanah agar dia tidak mendzhalimimu?
> Ketika engkau terlambat karena memenuhi kebutuhan
> dirimu, tak pernahkah terlintas dalam benakmu, ada
> seorang saudaramu yang belum sempat memenuhi kebutuhan
> dirinya agar tidak mendzhalimimu?
> Ah…manusia…Umar ra. Pernah berkata, ketika saudaramu
> melakukan hal yang tidak sesuai dengan keinginanmu,
> carilah 70 alasan mengapa ia haruis melakukannya. Jika
> masih belum cukup, carilah 70 alasan lagi. Sampai
> kapankah saudaramu harus menghabiskan waktu mencari
> pembenaran atas tindakanmu…berapa alasankah yang harus
> saudaramu cari agar tetap berhusnudzhan padamu…
> Ah…manusia…waktu bagaikan pedang bermata dua, yang
> jika tidak kau gunakan sebaik-baiknya, ia akan
> menghunusmu. Ia takkan pernah kembali..walaupun
> sepenuh asa ingin kau ulangi….
> Ah manusia…
> Wallahu’ a’lam bish shawwab. gadiskcil
> Jatinangor, 19 Februari 2005
> Sebuah pengingat, untukku, untukmu, untuk kita semua…
>
>
> KEP : Kekurangan Energi Protein

>

Hukum Cambuk di negeri kita...(tetep nyogok!;<)

Dapet dari milis keadilan...
D Bireun, Nanggroe Aceh Darussalam tanggal 24 Juni 2005 kemaren dihukum cambuk. Ada 7 orang ni yang dihukum, mereka terbukti bersalah karena berjudi. Eh, tau g?! Sebelum dilaksanain hukum ini mereka sempet nyogok jaksanya, ampe angka kisaran 3 juta. Aduh pak! uda salah masih nyogok pula! MAu jadi apa bangsa ini. Kbayang y klo hukum islam semua diterapin di negeri ini...ah subhanallah...adil, aman, tentram sepertinya.
Weits! jangan mimpi doang! Tugas besar di hadapan...sadarkan masyarakat...karena klo masyarakat g siap+g ngerti..sama aje bo'ong!iye g mpok!hehe...;p
Btw, ntar a kena hukum g y?smoga tidak..bgitu juga d akhirat. Amin.
Kabulkan y 4JJI...hidupkanlah kami dalam keadaan mulia dan matikan kami dalam keadaan syahid di jalan-Mu.
Amin.

Subhanallah...a simple things...

Kemarin hari sabtu, a selese ujian forensik jam stg12...trus makan bareng temen" sambil nunggu j stg2 untuk rapat BSMI. Di rapat itu dapet kputusan klo a msti jadi sekretaris (again)karena kondisi dan situasi.hehe...;p Trus...karena proposal+surat dkk mesti uda jadi senen, brarti minggu a msti minta ttd ketua dong...alhasil hari sabtu itu a ngambil kop surat k markas di Bandung, karena bikin surat msti pake kop.
J 3 a pergi dari Jatinangor, ampe j stg5 d Markas. Setelah shalat ashar, nyari"bentar...ternyata kop surat gada. Akhirnya ngutak-ngatik kompi, sambil mencari"password kompi...ternyata simple passwordnya! Trus ngambil logo deh. Selese itu aku pulang, subhanallah langsung dapet bis k Jatinangor. Setelah 5 menit brada di bis, a ngliat tas, qo disketnya gada y?! Apa ktinggalan...prasaan uda dimasukin deh! Akhirnya a turun trus balik lagi k markas deh! Nyampe masrkas uda j 5 sperempat. Uda sore euy! Di jalan, a mikir kenapa y?qo bisa dikasi kjadian sperti ini. Sumtin wrong deh! Ayo lurusin niat!
Sampe markas, ternyata disketnya masi ada d floppy..hehe...;p
Trus pulang k Jatinangor...klo dapet bis y langsung pulang, klo g dapet tadinya mau jalan bentar...tanggung. Alhamdulillah langsung dapet bgitu kluar markas. Penuh ni bisnya...berdiri (lagi). Baru juga stgh menit berdiri, tiba"ada seorang praja STPDN nawarin tempat duduk. Alhamdulillah...setelah kesel tadi karena disket ktinggalan...ternyata 4JJI memberi hikmah.... Subhanallah y...langsung d tarbiyah sama 4JJI. Brarti 4JJI sayang a kan! Amin.

Thursday, June 23, 2005

abis ujian...

Hmm..uda 3 ujian terlewati...
Masi ada 6 lagi, termasuk sidang...
Smangaaat!!!!!

Friday, June 17, 2005

Ijasah Trisakti g sah ni!!!!

Wah..gawat ni...lulusan trisakti taun 2002 keatas dihimbau melakukan pemutihan ijazah...berikut berita selengkapnya...;p

Ribuan Ijazah Universitas Trisakti Terancam Tidak Sah

Djoko Tjiptono - detikcom

Jakarta - Alumni Trisakti periode Oktober 2002 sampai sekarang
diminta segera melakukan pemutihan ijazah. Pasalnya, secara legal
formal ijazah itu tidak sah setelah keputusan MA yang menolak kasasi
Thoby Muthis.

Konflik internal di kampus 'reformasi' itu berawal ketika Thoby,
yang menjabat sebagai rektor, berniat mengubah status universitas
sekitar bulan September 2002. Tindakan ini ditolak mentah-mentah
oleh pihak Yayasan Trisakti dengan memecat Thoby.

Selanjutnya kasus ini bergulir ke meja hijau. Pengadilan Negeri (PN)
Jakarta Barat memenangkan Thoby dalam kasus ini. Putusan ini tidak
diterima oleh pihak yayasan dengan mengajukan banding. Upaya itu
membuahkan hasil, PT DKI Jakarta membatalkan keputusan PN Jakarta
Barat.

Kini ganti kubu Thoby yang tidak terima, mereka melayangkan kasasi
atas putusan PT DKI Jakarta itu. Namun upaya hukum Thoby ini gagal.
Dalam keputusan yang dikeluarkan pada tanggal 25 April 2005, MA
memperkuat
keputusan PT DKI Jakarta.

Kuasa hukum Yayasan Trisakti, R Akbar Lubis menegaskan, keputusan
ini mengandung sejumlah konsekuensi. salah satunya mengenai
keabsahan ijazah alumni Trisakti yang dikeluarkan sejak September
2002. Pasalnya, ijazah tersebut masih ditandatangani oleh Thoby
Muthis sebagai rektor.

"Seharusnya ijazah itu ditandatangani oleh Pak Azril Azahari yang
diangkat sebagai rektor oleh yayasan," kata Akbar saat dihubungi
detikcom melalui telepon di Jakarta, Kamis (16/6/2005).

Terkait hal itu, sambung Akbar, rektorium Trisakti yang kini
diketuai Andi Andojo Soetjipto SH, mengimbau para alumni Trisakti
periode September 2002 sampai sekarang mengembalikan ijazahnya untuk
diputihkan. Jumlah ijazah yang dikeluarkan pada periode tersebut
diperkirakan mencapai 14 ribu lembar.

"Ijazah itu mengandung dua hal, yakni legal formal dan materil. Yang
kami persoalkan adalah masalah legal formalnya. Sementara proses
belajar dan sebagainya sah," ungkap Akbar.

Pihak Yayasan Trisakti juga mendesak PN Jakarta Barat segera
melakukan eksekusi terhadap keputusan MA. Jika semua berjalan sesuai
aturan, eksekusi itu bisa dilaksanakan paling lambat September
mendatang.

"Kalau pihak Thoby Mutis ingin melakukan upaya PK (Peninjauan
Kembali) silakan saja. Dalam kasus perdata, PK tidak menghalangi
eksekusi," tukas Akbar.
(mar)

Thursday, June 16, 2005

Mencit Kanibal

Tadi k kampus, ktmu arnaz+riki. Trus a nanya pakabar mencit mereka...
Jawabannya adalah tinggal 15, y 5 mati karena 3 hari g dikasi makan jadi mencitnya makan temen diri.
Kalo manusia mah..pren makan pren gitu...;p
Tega ni
mereka....

Wednesday, June 15, 2005

Innalillahi...

Berita Duka: Syaikhut Tarbiyah Kita Telah Berpulang Ke Rahmatullah

Innalillahi Wa Inna Illaihi Rojiun. Telah Berpulang ke Rahmatullah,
salah satu ustadz yang kita cintai, Rahmat Abdullah. Beliau meninggal
dunia pada hari ini (14/06) sekitar jam 19.30 di Rumah Sakit Islam
Cempaka Putih.

Mantan Ketua Majelis Syuro DPP PKS itu meninggal dunia dikarenakan
penyakit stroke. Beliau terkena stroke ketika wudhu untuk mengerjakan
sholat Magrib di Kantor DPP PKS yang berletak di Gedung Kindo, Duren
Tiga Jakarta. Saat itu beliau dan rekan-rekan DPP sedang mengadakan
Rapat Rutin DPP. Kemudian beliau dibawa ke rumah sakit Islam Cempaka
Putih Jakarta, namun Allah mentakdirkan beliau untuk menghadap
keharibaan-Nya ketika beliau sampai di rumah sakit tersebut.

Ustadz, yang juga anggota Komisi III DPR RI, meninggalkan 1 orang
istri, 3 orang anak laki-laki, dan 4 orang anak perempuan.

Insya Allah jasad beliau akan dishalatkan ba'da shalat dzuhur besok
(15/06) di Masjid Komplek Iqro, Jl. Ayat, Jati Makmur Pondok Gede
Jakarta Timur. Serta kemudian akan dimakamkan di pemakaman umum di
Pondok Gede. (Novri)

Friday, June 10, 2005

Kisah dari Negeri Yang Mengigil

Puisi Faiz untuk "pemulung naik KRL untuk mengubur anaknya"

Puisi karya Abdurahman Faiz
KISAH DARI NEGERI YANG MENGGIGIL
(Abdurahman Faiz, 7 Juni 2005)
(untuk adinda: Khaerunisa)

Kesedihan adalah kumpulan layang-layang hitam
yang membayangi dan terus mengikuti
hinggap pada kata-kata yang tak pernah sanggup kususun
juga untukmu, adik kecil

Belum lama kudengar berita pilu yang membuat tangis seakan tak berarti
saat para bayi yang tinggal belulang mati dikerumuni lalat karena busung lapar

: aku bertanya pada diri sendiri benarkah ini terjadi di negeri kami?
Lalu kulihat di televisi ada anak-anak kecil memilih bunuh diri
hanya karena tak bisa bayar uang sekolah
karena tak mampu membeli mie instan
juga tak ada biaya rekreasi

Beliung pun menyerbu dari berbagai penjuru
menancapi hati mengiris sendi-sendi diri
sampai aku hampir tak sanggup berdiri

: sekali lagi aku bertanya pada diri sendiri
benarkah ini terjadi di negeri kami?

Lalu kudengar episodemu adik kecil
Pada suatu hari yang terik
nadimu semakin lemah
tapi tak ada uang untuk ke dokter
atau membeli obat
sebab ayahmu hanya pemulung
kaupun tak tertolong

Ayah dan abangmu berjalan berkilo-kilo
tak makan, tak minum
sebab uang tinggal enam ribu saja
mereka tuju stasiun
sambil mendorong gerobak kumuh
kau tergolek di dalamnya
berselimut sarung rombengan pias terpejam kaku

Airmata bercucuran peluh terus bersimbahan
Ayah dan abangmu akan mencari kuburan
tapi tak akan ada kafan untukmu tak akan ada kendaraan pengangkut jenazah
hanya matahari mengikuti memanggang luka yang semakin perih
tanpa seorang pun peduli

: aku pun bertanya sambil berteriak pada diri
benarkah ini terjadi di negeri kami?

Tolong bangunkan aku, adinda
biar kulihat senyummu
katakan ini hanya mimpi buruk
ini tak pernah terjadi di sini
sebab ini negeri kaya, negeri karya.
Ini negeri melimpah, gemerlap.
Ini negeri cinta

Ah, tapi seperti duka
aku pun sedang terjaga
sambil menyesali
mengapa kita tak berjumpa, Adinda
dan kau taruh sakit dan dukamu
pada pundak ini

Di angkasa layang-layang hitam
semakin membayangi
kulihat para koruptor menarik ulur benangnya
sambil bercerita tentang rencana naik haji mereka
untuk ketujuh kalinya

Aku putuskan untuk tak lagi bertanya
pada diri, pada ayah bunda, atau siapa pun
sementara airmata menggenangi hati dan mimpi.

: aku memang sedang berada di negeriku
yang semakin pucat dan menggigil
(Abdurahman Faiz, 7 Juni 2005)

Wednesday, June 08, 2005

a lagi seneng ni...=D

masi inget postinganku kemaren!
Yup!about our video...hehe..a seneng banget lho!ternyata yang nangis bertambah...trus kayanya penampakan itu semakin dimengerti orang...hehe...;p
Lalu..lalu...lalu...cd-romku uda BENER!!! guess what?! tadinya kan pake cd pembersih g bisa tu..akhirnya buka trus a sikat pake sikat gigi.hehe...;p trus jalan deh!qalhamdulillah..pdhal uda sebulan ni g nonton..=/
Hmm...a ahli ni bnerin kompi...hehe..padahal baru cd-rom doang!bangga amat....;p
Kemaren ke RS khusus paru...nyariu medrek y kena TB...ya 4JJI..dalam 1 taun doang, daerah bandung+skitarnya uda tercatat 800an penderita. banyak amat y??? emang Indo tu endemis TB y...=/
A bisa g y jadi dokter pemberantas TB?kaya y di Patria es Humanidad..tapi sekarang dokternya muslim..hehe...=)

Monday, June 06, 2005

What a wonderfull feeling!

Hmm..sabtu kemaren program kenangan 2001 d launching.
Qta muterin video pieces of my life....
Believe it or not! Puas bgt nonton+nerima apresiasi tmen"...
Ketawanya...celaannya...ampe tangisan y keluar...
Hua...a sneng bgt! Kelelahan+k-BT-an+kekesalan..smuanya kebayar...
Damn!it's so great! i really love it!
Haha....
Ampe tadi ada y bilang...net, a uda liat penampakan di video...dan mereka ketakutan gitu..huehehe..kita smua cuma mesem-mesem doang..hehe;p

Friday, June 03, 2005

undergraduate thesis...

hmm...kemarin akhirnya a bisa ketemu pembimbingku dua-duanya...
LKetemu pembimbing utama untuk minta tandatangan di lembar pengesahan...sip! misi sukses! skripsiku disetujuin.
Trus langsung ke A1 untuk ketemu pembimbing pendamping...n u know what happened? wew...revisi total! Mulai dari bab 1 ampe bab 5 ampe judul pun direvisi...
Kesel si..tapi daripada dibantai pas sidang...
Make a good undergraduate thesis needs body, mind and heart...
Yup! a healty body to go anywhere, read anything, typing, n many more.
A great mind to download a lot of theory from many literature...
A huge heart to accept correction even insulted...
Have a little conversation with one of my fren...he said dat "undergrad thesis was not important..."
Is dat true? we learn how to think...how to make a research right?
Hmm...but a doctor? Need it? Of course...biar g make punya orang sono aja kan?
My dad said "it's important to thinki globally...undergrad thesis is a good step to think globally..."
Tapi pusing euy!
Well...wise man said "Perjuangan itu pahit karena surga itu manis..."
Mau masuk surga kan?!