Thursday, August 12, 2010

Curhatan Dirut PLN

Risiko Dihujat LISTRIK di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta padam. Heboh. Ribuan penumpang ngomel, marah dan menghujat. Terutama menghujat PLN. Dan juga tentu menghujat saya. Apalagi mati listrik itu terjadi pada waktu puncak-puncaknya: menjelang jam penerbangan pertama, di hari Jumat yang lebih ramai daripada hari apa pun, dan menjelang bulan puasa di mana banyak orang akan melakukan perjalanan suci berbakti kepada orang tua, termasuk ke kuburan mereka.

Nama PLN yang selama ini sudah buruk itu hancur lebur di Bandara Soekarno-Hatta pagi itu. Bahkan, hancur di mata seluruh bangsa Indonesia. Sebuah headline surat kabar yang memang biasa mengkritik PLN menulis: Byar-pet telah memalukan bangsa!

Sungguh masuk akal bila hari itu tidak ada satu pun orang yang berpikir bahwa mati lampu di bandara tersebut bukan kesalahan PLN. Masuk akal juga kalau tidak ada yang berpikir bahwa bisa saja instalasi listrik di dalam bandara itulah yang mengalami gangguan. Bahkan aneh sekali. Mengapa UPS yang mestinya otomatis mengambil alih daya listrik secara darurat itu tidak jalan.

Begitulah hukum alam. Seorang koruptor yang istrinya dua dan rumahnya mewah akan kelihatan lebih jahat daripada seorang koruptor yang lebih besar tapi istrinya satu dan rumahnya biasa saja karena berhasil menyimpan uangnya di luar negeri yang tidak ketahuan siapa pun.

Ada cerita lainnya: Kontraktor Jepang, Mitsubishi, mengerjakan pemborongan pembaruan pembangkit listrik di Muara Karang, Jakarta. Alat beratnya menghantam instalasi listrik dan membuat sebagian kawasan Jakarta padam. Hari itu nama PLN juga babak belur. Masyarakat Jakarta sudah trauma. Bisa-bisa akan berbulan-bulan lagi terjadi pemadaman bergilir. Meski hari itu listrik bisa dipulihkan dalam waktu lima jam, tapi nama sudah terlanjur hancur.

Orang tahunya PLN itu memang sudah parah. Tidak mungkin Mitsubishi bisa salah. Pasti PLN yang salah. Apalagi pihak Mitsubishi yang semula sudah setuju untuk meminta maaf secara terbuka ke publik, akhirnya menolak. Alasannya kantor pusatnya di Tokyo tidak setuju. Saya memaklumi alasan itu, karena begitu perusahaan itu minta maaf akan sangat rawan gugatan. Siapa pun yang menggugat, Mistubishi akan langsung kalah. Sudah minta maaf, berarti sudah mengakui berbuat salah. Di mata Mitsubishi barangkali muncul logika ini: sekalian saja biar PLN yang salah.

Di kota Pematang Siantar (Sumatera Utara), masyarakat yang baru saja menikmati hilangnya pemadaman bergilir bertahun-tahun, menghujat PLN lagi. Kali ini listrik di kota itu memang padam cukup luas. PLN hanya bisa menerima hujatan itu, meski mati lampu tersebut sama sekali tidak disangka-sangka. Hari itu seseorang yang lagi marah mengamuk membabi-buta. Ini karena jaringan di rumahnya diputus akibat ketahuan mencuri listrik. Diam-diam dia pergi ke suatu tempat yang vital. Mengamuk dan memutuskan jaringan penting listrik di sana. Polisi memang berhasil menangkap orang tersebut, tapi kekecewaan masyarakat yang listriknya mati tidak terobati.
Di Cianjur Selatan (Jawa Barat) masyarakat juga marah. Hari itu hujan angin luar biasa hebatnya. Disertai petir dan halilintar. Jaringan di Cianjur Selatan putus. Pemulihannya memerlukan waktu lebih dari lima jam. Kali ini PLN benar-benar salah.

Setelah diperiksa, ternyata jaringan ini terlalu panjang tanpa dipasangi LBS di tengah-tengahnya. Jaringan ini panjangnya 15 kilometer tanpa LBS sama sekali. Seharusnya, setidaknya di tiap 3 kilometer dipasangi LBS. Dengan demikian kalau pun listrik mati karena bencana alam, akan lebih cepat memperbaikinya. Tidak harus lebih lima jam seperti itu. Bahwa petugas harus memulihkan jaringan itu sambil mengarungi hujan badai, itu sudah biasa. Tapi, bahwa tidak ada LBS di tengah-tengah jaringan panjang itu, memang kesalahan sistem di PLN. Setelah kejadian itu, seluruh Indonesia diminta memeriksa di mana saja ada jaringan yang terlalu panjang yang tidak dipasangi LBS. Rasanya tidak perlu dijelaskan apa itu LBS, karena begitu banyak peralatan listrik yang memang sulit dijelaskan. Dan tidak perlu. Yang penting listrik jangan mati. Ternyata memang banyak listrik mati akibat kesalahan sistem PLN seperti itu.

Yang terakhir ini kesalahan saya juga: Waktu saya ke Istana Bogor Jumat lalu, saya menyempatkan diri menemui dan berdialog dengan karyawan PLN di Bogor.

Hari sudah malam. Di luar lagi hujan deras. Saat itulah radio panggil petugas PLN bersuara: Lima tiang listrik di lereng Gunung Salak roboh. Saya bertanya, jam berapa ini. Sekitar jam 22.00. Saya terus mendengarkan dialog di pesawat komunikasi itu. Suaranya agak kurang jelas. Rupanya petugas di sisi sana lagi di tengah-tengah hujan. Dia sudah berusaha untuk bersuara sekeras mungkin tapi masih kalah dengan suara angin ribut.

"Jurangnya dalam sekali," bunyi suara di radio komunikasi itu.

Dari seberang sana terdengar pertanyaan apa yang harus diperbuat. Jiwa saya terbelah. Di satu pihak saya membayangkan alangkah menderitanya masyarakat yang listriknya padam di lereng gunung Salak itu. Di lain pihak saya bergulat dengan perasaan: Akankah saya memaksa petugas itu untuk memulihkan tiang listrik di bibir jurang yang dalam di tengah kegelapan malam yang berhujan itu? Akankah saya harus mengorbankan jiwa mereka?

Saya tercenung agak lama. Kadang sebuah keputusan begitu sulitnya.

Bahwa PLN dan saya dihujat, baik akibat kesalahan sendiri maupun bukan, tidak bisa dihindari. Tidak ada resep yang lebih baik kecuali terus bekerja keras.

Saya hanya ingat ketika awal-awal membenahi Jawa Pos pada 1982. Waktu itu begitu lemahnya Jawa Pos sehingga orang Surabaya sendiri tidak tahu di mana alamat Jawa Pos di Jalan Kembang Jepun itu.

"Di mana sih Jawa Pos itu?"
"Di depan Bank Karman," jawab saya.

Bank Karman. Begitu kecilnya bank itu, tapi masih lebih terkenal daripada Jawa Pos.

Maka timbul dendam dalam jiwa saya: saya harus membuat Jawa Pos setidaknya akan menjadi lebih terkenal dari Bank Karman! Kalau suatu saat ada yang bertanya di mana itu Bank Karman, akan saya jawab dengan gagah berani: di depan Jawa Pos!

Dendam yang sama kini muncul di jiwa saya. Saya harus membuat PLN lebih terkenal daripada bandara Soekarno-Hatta. Dengan demikian kalau suatu saat ada mati lampu lagi di Bandara Soekarno-Hatta, orang tidak lagi menghujat PLN. Saya serahkan kepada-Nya mengenai hasilnya. (*)

Monday, August 09, 2010

what's wrong with this day?

What's wrong with this day? There are a lot of weird things this day, cekidot:

1. Mie untuk sahur (padahal jarang banget makan mie untuk sahur)
2. Shuttle bus siriraj-Phayathai g dateng
3. Naek ojek 20 bth
4. Jatoh dari ojek
5. Bis 44nya lama banget
6. Ga boleh bawa minum ke kelas
7. Disedian minuman setiap hari untuk kursus baru ini, dan bukan air mineral
8. Saya tidak mengantuk sedikitpun saat di kelas
9. Saya g jadi puasa
10. Baca email dan menulis email yang puanjang banget
11. Dapet berita kalo P'Deding meninggal
12. Hati saya g enak
13. Saya g ngerti apa yang sedang terjadi

-gadiskcil yang g ngerti maksud dari hari ini-

Sunday, August 08, 2010

Saya tidak suka

Saya tidak suka menjadi bahan pembicaraan orang lain
Saya tidak suka menjadi objek perbincangan
Saya tidak suka urusan pribadi saya menjadi urusan publik
Saya tidak suka ketika tidak tahu harus bersikap

Saya tidak suka. Tolong hargai saya.

-gadiskcil yang tidak suka-

Wednesday, August 04, 2010

Makananku hari ini

Haha, posting hari ini bermutu atau tidak? Saya kurang tau juga, tapi berhubung saya sangat menikmati makanan hari ini, diposting aja y. Sayang gada fotonya, haha, uda abis duluan:p

Sebenernya ini masakan hari senin sore untuk buka puasa, haha, tapi berhubung masi ada y saya makan aja:p Menunya Ikan Nila Siran Acar Kuning. Hmmm...enaknya.... Saya suka banget sama sayur acar kuning ini, dengan ataupun tanpa ikan. Namun sayangnya resep ini membutuhkan kemiri, berhubung di Bangkok gada kemiri, jadi harus nunggu kiriman dari Indonesia dulu. Akhirnya setelah mendapatkan 10 butir kemiri dari Mba Dian, sayapun membuat masakan ini, dengan ikan Nila yang sudah digoreng dari Lotus, hehe, maklum g bisa goreng"di kosan, peralatan tidak mendukung:p Ternyata kalo uda mau abis itu enaknya makin bertambah ya...hehe:p

Lalu hari ini saya masak Ati-Ampela bumbu Saka, alias Sakahayang, semau saya, hehe:p Berbekal bawang putih sisa, tanpa bawang merah, dan cabe merah yang bisa dihitung dengan jari 1 tangan saja, dan tentunya kemiriku sayang, a masak makanan ini. Hehe, rencana dibuat seperti bumbu Ayam Suwir gagal karena saya masukin ketumbar dan kebanyakan kecap. Wekekek:p Akhirnya resmilah si Ati Ampela ini dimasak bumbu Saka :D Tapi rasanya tidak kalah dengan masakan saya yang lain, hehe, alias masih bisa saya makan :))

Saya bisa bayangkan komentar yang akan keluar dari mulut Babeh kalo makan masakan ini. "Hmm...enak yang, tapi akan lebih enak lagi kalo ditambah blablablabla....", hehe:p

Dan jus jeruk Malee yang selalu setia menemaniku menutup makananku hari ini. Mestinya ada sayur bayam, tapi qo males masaknya y. Nanti sore aja d. Hehe:p

-gadiskcil yang alhamdulillah uda makan-


Tuesday, August 03, 2010

Karena Ku Sanggup...

Biarlah ku sentuhmu
Berikanku rasa itu
Pelukmu yang dulu
Pernah buatku
Ku tak bisa paksamu
‘tuk tinggal disisiku
Walau kau yang selalu sakiti
Aku dengan perbuatanmu
Namun sudah kau pergilah
Jangan kau sesali
Karena ku sanggup walau ku tak mau
Berdiri sendiri tanpamu
Ku mau kau tak usah ragu
Tinggalkan aku
Huuu.. kalau memang harus begitu
Tak yakin ku kan mampu
Hapus rasa sakitku
Ku ‘kan selalu perjuangkan cinta kita
Namun apa salahku
Hingga ku tak layak dapatkan kesungguhanmu
Tak perlu kau buatku mengerti
Tersenyumlah karena ku sanggup


Mengenang Oktober Berdarah...sambil tertawa miris dan menghela nafas, walau mata sudah tidak lagi berkaca", namun sayangnya masih tetap bertanya "kenapa?".

-gadiskcil yang sanggup-

Monday, August 02, 2010

Do'a Istikharah


Kata Jabir bin Abdullah: Rasulullah s.a.w. mengajar kami beristikharah dalam semua pekerjaan seperti beliau mengajar kami satu surah dari Al-Quran, sabdanya: "Apabila seseorang kamu mempunyai maksud untuk melakukan sesuatu hendaklah dia melakukan solat sunat dua rakaat, kemudian bacalah doa ini:





"Ya Allah, aku memohon petunjuk daripadaMu dengan ilmuMu dan aku memohon ketentuan daripadaMu dengan kekuasaanMu dan aku memohon daripadaMu akan limpah kurniaanMu yang besar. Sesungguhnya Engkau Maha Berkuasa sedangkan aku tidak berkuasa dan Engkau Maha Mengetahui sedangkan aku tidak mengetahui dan Engkaulah Yang Maha Mengetahu segala perkara yang ghaib. Ya Allah, seandainya Engkau mengetahui bahawasanya urusan ini (sebutkan..) adalah baik bagiku pada agamaku, kehidupanku dan kesudahan urusanku sama ada cepat atau lambat, takdirkanlah ia bagiku dan permudahkanlah serta berkatlah bagiku padanya da seandainya Engkau mengetahui bahawa urusan ini (sebutkan..) mendatangkan keburukan bagiku pada agamaku, kehidupanku dan kesudahan urusanku sama ada cepat atau lambat, maka jauhkanlah aku daripadanya dan takdirkanlah kebaikan untukku dalam sembarang keadaan sekalipun kemudian ridhailah aku dengannya".

Jangan lupa nyebutin di tempat yang bertitik-titik y. Semoga Allah selalu menunjukkan jalan yang terbaik bagi kita, hambaNya. Amin:)

-gadiskcil yang lagi sering baca do'a ini-

Sunday, August 01, 2010

Annette

Nama saya Annette. Haha, a sangat menyukai ketika nama ini ditulis dengan baik. klo ada yang mau pake inisial, a sangat suka ketika ditulis Ad'A, dengan d kecil, dan A besar...hehe:p

Nama yang selalu jadi bahan ketawaan banyak orang krn ditulis dan dibaca dengan salah. Nama yang membuat ijazahku selalu diralat. Nama yang g bisa ditulis di paspor dengan benar. Nama yang membuatku dipanggil dengan banyak panggilan. hehe:p

Uniknya nama ini membuatku sangat bahagia jika ditulis dengan baik dan benar...^^

-gadiskcil a.k.a Ad'A-