Tuesday, May 10, 2005

BENTROKAN d Al Aqsha!!!!

Bentrokan Terjadi di Masjid Al Aqsa

JERUSALEM - Bentrokan antara warga Palestina dan Israel terjadi di sekitar kompleks Masjid Al Aqsa, Senin kemarin. Karena dilarang memasuki tempat suci itu, warga Palestina melempari polisi Israel dengan batu. Polisi Israel membalas dengan lemparan granat-granat kejut. Sebanyak tujuh orang terluka dalam insiden itu.

Warga Palestina mendatangi masjid itu karena dikabarkan kelompok ultranasionalis Yahudi akan memasuki tempat suci bagi umat Islam itu. Kelompok Yahudi itu diduga hendak memancing kerusuhan untuk mengalihkan perhatian pemerintah Israel dari rencana penarikan tentara di Jalur Gaza. Masjid al-Haram al-Sharif atau Al Aqsa merupakan tempat suci ketiga bagi umat Islam. Kompleks itu dinamai Bukit Kenisah oleh Yahudi dan juga dianggap suci oleh penganut Yudaisme.

Sekitar 500 warga Palestina sejak Minggu malam menginap di Masjid Al Aqsa, yang terletak di dalam kompleks Kota Tua Jerusalem. Kelompok Yahudi sayap kanan membantah bahwa mereka berniat memasuki kompleks itu.

Bentrokan terjadi ketika 200 lebih warga Palestina berdatangan di gerbang Kota Tua Senin kemarin. Mereka hendak masuk ke kompleks itu namun diadang oleh polisi Israel.
Warga kemudian melempari polisi dengan batu, mengakibatkan tujuh orang terluka. Saksi mata menuturkan, seorang warga Palestina terluka kepalanya akibat disepak kuda polisi.
Polisi kemudian melemparkan granat-granat kejut (granat tanpa mesiu yang mengeluarkan suara bising) untuk membubarkan kerumunan itu.


Tingkatkan Pengamanan
Sebulan lalu, polisi Israel melarang umat non-muslim memasuki kompleks masjid itu guna mencegah kelompok sayap kanan Yahudi menggelar pawai di tempat tersebut.


Kelompok sayap kanan Yahudi Revava langsung membantah akan memasuki tempat suci itu. Namun, seorang juru bicara mengatakan ia sedang menunggu waktu yang tepat untuk melaksanakan niatnya. "Jika orang-orang sudah menunggu, pawai itu tidak akan berlangsung efektif," kata juru bicara Yisrael Cohen.

Kelompok sayap kanan Israel kemarin membakar ban-ban di sebuah jalan utama di Jerusalem sebagai aksi protes menentang rencana penarikan mundur tentara dari Gaza. Yahudi beranggapan, hak waris kawasan itu ada di tangan Yahudi seusia dengan amanat kitab suci mereka.

Israel pada Minggu lalu memvonis seorang pemukim militan Yahudi dengan hukuman sembilan bulan penjara. Seorang aktivis Revava juga dihukum sembilan bulan penjara karena terbukti berencana menghalangi relokasi pemukiman Gaza.

Pemerintah Israel menyatakan akan meningkatkan keamanan di wilayah sekitar Masjid Al Aqsa dan membatasi akses ke tempat ibadah kaum Muslim itu.

"Kami telah memutuskan akan meningkatkan tata aturan tindakan pengamanan di sekitar kompleks itu dan membatasi akses bagi para jamaah Muslim yang ingin beribadah ke Masjid Al Aqsa. Tempat itu hanya dibuka bagi mereka yang berusia di atas 45 tahun karena tersiar kabar akan ada serangan yang dilakukan oleh kelompok yang menamakan diri mereka Revava," kata juru bicara kepolisian setempat Shmulik Ben Ruby.

Pemerintah Palestina dalam pernyataan resminya mengatakan tidak menerima kebijakan keamanan Israel itu, termasuk pemasangan kamera pengintai dan peralatan lainnya di pintu masuk Masjid Al Aqsa.

Pemerintah Palestina mengingatkan tindakan Israel dan sikap diam masyarakat internasional sebagai upaya untuk menduduki dan menodai tempat suci Islam.

Kabinet Palestina menyerukan kepada kelompok penggagas "peta jalan", yakni Perserikatan Bangsa-bangsa, Rusia, AS, dan Uni Eropa agar memberikan tekanan terhadap Pemerintah Israel mengenai kebijakannya atas Masjid Al Aqsa. (rtr-gn-25)
Copyright© 1996-2004 SUARA MERDEKA

No comments: