Thursday, July 29, 2010

Detik-Detik Kepergian Rasulullah (Bab II)

Lanjut ke Bab II ya...

II. Wasiat Rasulullah SAW Kepada Para Sahabat


Rasulullah sering memberikan nasehat-nasehat dan petunjuk kepada para sahabatnya untuk membiming meraka dalam hidup ini guna mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Wasiat dan nasehat itu ada yang diberikan beliau di muka majlis ilmu pengetahuan di tengah para sahabat yang banyak mendengarkan, dan adakalanya beliau sampaikan melalui pribadi demi pribadi dan oleh yang bersangkutan kelak disampaikan pula kepada orang banyak.
Dan beberapa waktu sebelum beliau wafat, maka beliau telah menyampaikan pesan-pesan dan nasehat-nasehat yang berhaga kepada tokoh-toko sahabat yang terkemuka yang terdekat denga beliau sepperti halnya kepada Ali bin Abi Thalib dan Abu Hurairah ra.

Ali bin Abi Thalib tidak asing lagi adalah kader beliau yang pertama kali menerima gemblengan dari Nabi SAW dan adalah pemuda yang pertamakali masuk Islam yang kemudian ternyata berhasil menjadi menantu Rasulullah selaku suami dari anak beliau tersayang Fatimah Az-Zahra’ binti Rasulullah. Sedang Abu Hurairah adalah sahabat terdekat dengan beliau, kader Nabi SAW selaku ahlus suffah orang-orang yang diasramakan di samping Masjid Nabi untuk dibina dan di gembleng secara khusus untuk melanjutkan perjuangan Rasulullah dalam segala bidang perjuangan.

Abu Hurairah sangat menonjol sebagai ahli hadits yang banyak hafal hadits Rasulullah sebanyak tidak kurang dari 5364 buah hadits. Benarlah Imam Syafi’I yang mengatakan, bahwa Abu Hurairahlah diantara para sahabat Nabi SAW yang paling banyak hafal hadits Nabi itu. Adalah keistimewaan Abu Hurairah, bahwa ia menerima hadits tanpa catatan, karena hatinya terang dan otaknya gemilang berkat dido’akan oleh Rasulullah SAW. Karena demikian dekatnya beliau dengan Rasulullah, maka Nabi SAW sering memberikan pesan-pesan nasihat yang berharga kepadanya seperti yang dapat dibaca kelak dibawah ini nanti.

1. Wasiat Rasulullah Kepada Ali bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib berkata; “Bahwa Rasulullah berwasiat kepadaku dengan sabda beliau demikian bunyinya :

“Ya Ali! Aku berwasiat kepadamu dengan sesuatu wasiat, maka jagalah dia baik-baik, karena selama engkau memelihara wasiat itu niscaya engkau akan tetap berada dalam keadaan kebaikan.

“Ya Ali! Bagi orang Mukmin itu ada tiga tanda yang menjadi cirri-ciri khasnya: Melakukan sholat, berpuasa dan berzakat. Dan bagi orang munafiq (berpura-pura beriman) ada pula tiga tandanya: berpura-pura sayang jika berhadapan, bergunjing di belakang, dan girang bila orang lain mendapat musibah.

“Bagi orang yang zhalim ada pula tiga cirri-ciri: Menggagahi orang bawahannya dengan kekerasan, orang diatasnya dengan kedurhakaan dan melahirkan kezhalimannya dengan terang-terangan.

Bagi orang yang riya ada tiga tandanya : Rajin bila ia berada di hadapan mata orang ramai, malas bila sendirian dan ingin dipuji untuk semua perkara.
Bagi orang munafiq ada tiga alamat : Bohong bila ia bicara, mungkir (ingkar) bila iaberjanji, dan khianat bila dipercayaya.

“Ya Ali! Bagi orang pemalas ada tiga tanda : menunda-nunda waktu sampai sia-sia, menyia-nyiakan kesempatan sampai luput dan melalaikannya sampai berdosa.

Dan tidak pantas bagi orang yang berakal, bahwa ia menonjolkan dirinya kecuali kepada tiga perkara: berusaha untuk penghidupan, atau mencari hiburan dalam suatu perkara yang tidak terlarang atau untuk mengenangkan hari berbangkit (akhirat)

Ya Ali! Di antara bukti orang yang yakin percaya kepada Allah bahwa engkau tidak memberi kerelaan seseorang dengan melalui murka Allah; bahwa tidak engkau sanjung-sanjung seseorang atas karunia Allah yang engkau terima, dan bahwa tidak engkau cela seseorang bila engkau tidak mendapatkan karunia Allah. Ingatlah, bahwa rezeki keuntungan itu tidak dapat diraih oleh orang yang sangat loba mendapatkannya dan tidak dapat pula dielakkan walaupun oleh orang yang tidak menyukainya. Dan bahwa Allah SWT menjadikan nikmat karunia dan kelapangan itu dalam yakin dan rela dengan pemberian Allah, dan ia menjadikan kesusahan dan kedukaan itu dalam murka terhadap rezeki yang telah ditentukan oleh Tuhan.

“Ya Ali! Tidak ada kefakiran yang lebih hebat daripada kebodohan, tidak ada harta yang lebih berharga daripada akal, tidak ada kesepian yang lebih sunyi dari pada ujub (kagum kepada diri sendiri) tidak ada kekuatan yang lebih kuat daripada musyawarah, tidak ada Iman yang lebih dekat daripada keyakinan, tidak ada wara’ yang lebih baik daripada menahan diri, tidak ada keindahan seindah budi-pekerti, dan tidak ada ibadah yang melebihi tafakur.

“Ya Ali! Bahwa segala sesuatu itu ada penyakitnya. Penyakit bicara adalah bohong, penyakit ilmu adalah lupa, penyakit ibadah adalah riya; penyakit budi perkerti adalah memuji diri, penyakit berani adalah agresif, penyakit pemurah adalah menyebut-nyebut pemberian, penyakit cantik adalah sombong, penyakit mulia adalah menonjolkan diri, penyakit kaya adalah kikir, penyakit royal adalah berlebih-lebihan, dan penyakit agama adalah hawa nafsu.

“Ya Ali! Apabila engkau disanjung orang dihadapanmu, maka bacalah kalimat ini: Ya Allah, jadikanlah aku lebih baik daripada apa yang mereka katakan! Ampunilah dosaku apa yang mereka tidak ketahui, dan janganlah aku disiksa tentang apa-apa yang mereka telah ucapkan!

“Ya Ali! Apabila engkau puasa sampai petang hari, maka ucapkanlah dikala engkau berbuka: Ya Allah! Untukmulah aku berpuasa dan atas rezeki-Mu aku berbuka, niscaya dituliskan bagimu pahala orang yang berpuasa pada hari itu dengan tidak kurang sedikitpun juga daripada pahala mereka. Ketahuilah olehmu bahwa bagi setiap orang yang berpuasa itu ada do’a yang diperkenankan.

Maka jika ia pada permulaan suapnya waktu akan makan mengucapkan: Bismillahirrahmaannirrahiim Ya Wasi’al magfirah ighfirlii – dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, wahai Tuhan yang Maha Luas Pengampunan-Nya, ampunilah aku ini – maka barangsiapa mengucapkan- nya dikala berbuka, niscaya diampuni Tuhan dosanya. Ketahuilah olehmu, bahwa puasa itu adalah perisai yang akan menangkis bahaya api neraka.

“Ya Ali! Perbanyaklah membaca surah Yassin, karena dalam membacanya itu terdapat sepuluh macam berkat. Tak ada orang yang membacanya pada waktu lapar (puasa) melainkan kenyang, tidak orang haus kecuali lepas hausnya, tidak ada orang yang bertelanjang melainkan ia akan beroleh pakaian, tidak ada orang sakit melainkan sembuh, tidak ada orang yang takut melainkan aman, tidak ada orang yang dipenjarakan melainkan lepas, tidak akan orang yang bujangan melainkan kimpoi, tidak ada musyafir, melainkan matanya terang dalam perjalanan; tidak membacanya orang yang kehilangan sesuatu benda melainkan mendapatkannya kembali, tidak dibacakan ia di atas orang yang akan hampir sampai ajalnya melainkan diringankan baginya. Barangsiapa yang membawanya di waktu Subuh niscaya ia akan aman sampai petang; dan barang siapa yang membacanya diwaktu petang, niscaya ia akan berada dalam keadaan aman santosa sampai pagi.

“Ya Ali! Bacalah surat Hammim Ad-Dhukan pada malam Jum’at, niscaya Tuhan memberikan keampunan bagimu. “Ya Ali! Bacalah surat Hasyar niscaya engkau berkumpul pada hari Kiamat dalam keadaan aman santosa dari segala sesuatu. “Ya Ali! Bacalah surat Tabaraka dan As-Sajdah niscaya berkat keduanya engkau diselamatkan Tuhan dari marabahaya hari Kiamat.

“Ya Ali! Bacalah surat Tabaraka pada waktu akan tidur, niscaya engkau akan selamat dari azab kubur dan dari pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir.
Ya Ali! Bacalah Qulhuwallahu Ahad dalam keadaan engkau berwudhu’, niscaya nanti engkau akan diseru pada hari Kiamat: Hai pemuji Tuhan, bangkitlah, maka kemudian masuklah ke dalam surga!.

“Ya Ali! Bacalah Surat Al-Baqarah, karena sesungguhnya dalam membacanya itu ada membawa berkat, dan tidak mau membacanya itu membawa penyesalan.

“Ya Ali! Janganlah terlalu lama duduk di bawah cahaya terik matahari, karena itu akan menimbulkan penyakit lama kambuh kembali, merusak pakaian dan mengubah warna muka.

“Ya Ali! Engkau akan aman dari bahaya kebakaran jika engkau mengucapkan : Subhana Robbi Lailaha Illa Anta ‘Alaika Tawakkaltu wa Anta Robbul Arsyl ‘Azhiim. Maha Suci Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau. KepadaMulah aku tawakal dan Engkaulah Tuhan Arsy yang besar.

“Ya Ali! Engkau aman dari was-was setan bila engkau baca: (Al-Isra’ : 45-46) yang artinya:

Apabila engkau membaca Al-Qur’an, Kami (Allah) adakan dinding yang menutup antara engkau dan orang-orang yang tidak beriman kepada hari akhirat …….. sampai pada ayat mereka berpaling lari kebelakang.

“Ya Ali! Engkau akan aman dari segala kejahatan bila engkau membaca :

Artinya : Apa yang dikehendaki Allah terjadi dan apa yang tidak dikehendakiNya tidak akan terjadi. Aku mengaku bahwa Allah berkuasa atas segala sesuatu, dan bahwa Dia menghitung bilangan segala sesuatu (dengan tepat), dan tidak ada daya dan kekuatan melainkan di tangan Allah.

“Ya Ali! Apabila engkau makan, maka bacalah “Bismillah” dan apabila selesai makan ucapkanlah ”Alhamdulillah” karena sesungguhnya kedua malaikat yang menjagamu tidak akan berhenti menuliskan kebajikan-kebajikan untukmu sampai engkau menyingkirkannya sendiri dari sisimu.

“Ya Ali! Apabila engkau melihat bulan sabit pada awal bulan ucapkanlah “Allahu Akbar” tiga kali lalu berdo’a:

Artinya : “Dan segala puji bagi Allah yang telah menjadikan aku dan engkau, dan menentukan tempat-tempat tinggal engkau, dan menjadikan engkau sebagai bukti bagi seluruh alam.

Niscaya Allah SWT membanggakan engkau kepada para malaikat-malaikatNya dengan firmanNya : “Hai para Malaikat! Saksikanlah olehmu, bahwa Aku membebaskan hambaKu ini dari sentuhan api neraka”.

“Ya Ali! Apabila engkau berdiri di hadapan kaca, maka ucapkanlah:

“Ya Allah! Sebagaimana Engkau telah mengindahkan kejadianku, maka indahkan pulalah budi pekerti dan beri rezekilah aku”.

“Ya Ali! Apabila engkau melihat air sungai yang menakutkanmu maka takbirlah tiga kali dan ucapkanlah:

“Allah Maha Besar, Maha Agung, dan Lebih Mulia daripada yang aku takuti dan khawatirkan. Ya Allah, aku menempatkan kekuasaan Engkau pada lehernya, dan aku berlindung kepada Engkau dari kejadiannya”.

niscaya engkau akan selamat dalam perlindungan Allah.

“Ya Ali! Apabila engkau melihat anjing menggonggong, maka ucapkanlah:

“Hai kelompok jin dan manusia, jika kalian sanggung menembus batas-batas langit dan bumi, maka cobalah tembus! Tetapi kalian tidak akan mampu kecuali dengan kekuasaan (ilmu pengetahuan). (Ar-Rahman:38)

“Ya Ali! Apabila engkau ke luar rumahmu untuk sesuatu hajat keperluan, maka bacalah ayat Kursi, niscaya hajat engkau Insya Allah akan sampai.

“Ya Ali! Bila engkau berwudhu maka bacalah: “Bismillahi wa sholatu ‘ala rosuulillah”

“Ya Ali! Lakukanlah sholat di tengah malam agak sebentar walaupun sesingkat kadar waktu memerah susu kambing dan berdo’alah kepada Allah diwaktu sahur (dinihari) niscaya do’amu makbul, tidak ditolak. Karena Allah SWT telah berifrman: “Dan mereka yang memohon ampun diwaktu-waktu sahur” (dini hari)

“Ya Ali! Mandikanlah orang yang meninggal dunia, karena barangsiapa yang memandikannya niscaya Tuhan mengampuni dosanya dengan tujuhpuluh ampunan. Dan andaikata engkau bagi-bagikan pula keampunan itu untuk sekian makhluk, tentu Allah akan meluaskan pula keampunan itu bagi mereka.

Aku (Ali) bertanya kepada beliau: “Apakah yang diucapkan oleh orang yang memandikan mayit? Rasulullah SAW menjawab: “Ghufraanaka yaa rahmaan” Mohon ampunanMu ya Allah Yang Maha Pengasih! Sampai selesai memandikannya.

“Ya Ali! Janganlah berpergian musyafir seorang diri, karena setan beserta orang yang sendirian, dan ia lebih menjauhkan diri dari orang yang kedua”.

“Ya Ali! Orang yang bermusyafir sendirian sesat sendiri, bila berdua sesat berdua, dan bertiga itu dinamakan suatu rombongan.

“Ya Ali! Bila engkau musyafir, janganlah menempati lembah, karena itu adalah tempat sarang-sarang binatang-binatang buas dan ular.

“Ya Ali! Apabila lahir anakmu laki-laki ataupun perempuan maka adzankanlah di telinga yang kanan dan komatkanlah do telinganya yang kiri, maka dengan itu ia tidak bisa diganggu setan.

“Ya Ali! Janganlah engkau bersetubuh dengan istrimu pada malam bulan sabit baru muncul, dan tidak pula pada pertengahan bulan, karena dikhawatirkan anakmu akan cacat.

Aku (Ali) bertanya: “Kenapa demikian ya Rasul Allah?”

“Karena jin banyak mendatangi wanita-wanita pada malam tengah bulan dan pada malam Hilal (bulan sabit). Apakah engkau tidak perhatikan, bahwa orang-orang gila itu bisa kambuh penyakitnya kembali pada malam tengah bulan dan malam Hilal itu? Jawab Rasulullah SAW.

“Ya Ali! Apabila engkau berada dalam keadaan kesusahan, maka ucapkanlah:
“Ya Allah, aku memohon kepadaMu dengan hak Muhammad dan keluarga Muhammad supaya Engkau membebaskan aku (dari kesusahan).

Dan apabila engkau memasuki suatu kota atau kampung maka bacalah dikala melihatnya:
“Ya Allah aku mohon kepada-Mu akan kebaikan yang ada di kota ini, dan kebaikan apa yang aku lakukan padanya, dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatannya dan kejahatan yang aku lakukan padanya. Ya Allah berilah aku rezeki atas kebaikannya dan lindungilah aku dari kejahatannya, dan jadikanlah aku cinta kepada penduduknya, dan jadikan pulalah penduduknya yang saleh cinta kepada kami!””

“Ya Ali! Apabila engkau menempati sesuatu tempat maka ucapkanlah:

“Ya Allah tempatkanlah kami ditempat yang berkah dan Engkaulah sebaik-baik Yang memberikan tempat; Engkau berikan kebaikannya serta tolak kejahatannya”.

“Ya Ali! Jauhkanlah dirimu dari sifat riya’, karena hikmahnya tidak dapat dimengerti dan fitnahnya tidak dapat dielakkan.

“Ya Ali! Janganlah engkau memakai cincin pada jari telunjuk dan jari malang(tengah), karena itu adalah perbuatan kaum Luth.  

“Ya Ali! Jauhilah sengketa karena itu akan menghapus amalan-amalan engkau.
“Ya Ali! Janganlah engkau hardik orang yang datang meminta pertolongan sekalipun ia datang dengan menunggang kuda, dan berilah ia, karena sedekah itu labih dahulu jatuh ke tangan Allah (untuk diberikan pahala, Pen) sebelum jatuh ke tangan peminta.

“Ya Ali! Segeralah bersedekah, karena bala bencana itu tidak bisa melangkah mendahului sedekah.
“Ya Ali! Jadilah engkau orang yang berbudi luhur, karena dengan itu engkau akan mencapai derajat orang yang melakukan ibadah puasa dan orang yang melakukan ibadah sholat malam.

“Ya Ali! Jauhilah kemarahan, karena setan menguasai anak cucu Adam dalam keadaan ia marah.
“Ya Ali! Jauhilah olok-olok, karena hal itu akan menghilangkan kehebatan anak cucu Adam dan kesungguhannya.

“Ya Ali! Bacalah Qul Huallahu Ahad karena itu mencegah kefakiran. Dan jauhi pulalah riba, karena padanya terdapat enam perkara; tiga di dunia dan tiga di akhirat. Adapun yang di dunia, ia akan cepat memusnahkan harta benda, melenyapkan kekayaan, dan menghapuskan rezeki. Adapun yang di akhirat, maka ia akan membawa buruk perhitungan (hisab), kemurkaan Tuhan Azza wa Jalla dan kekal di dalam neraka.

“Ya Ali! Apabila engkau masuk ke rumahmu, maka ucapkanlah salam kepada keluarga rumahmu!”
“Ya Ali! Cintailah kaum fakir miskin, niscaya Allah akan cinta pula kepadamu”.
“Ya Ali! Janganlah bentak fakir miskin, niscaya engkau akan di bentak oleh malaikat pada hari kiamat.
“Ya Ali! Janganlah engkau abaikan sedekah, karena ia akan menolak kejahatan dari dirimu.

“Ya Ali! Keluarkanlah infak hartamu dan berilah kelapangan terhadap familimu, dan janganlah khawatir terhadap Tuhan yang memiliki Arsy bahwa Ia akan menyediakan karunia-Nya kepadamu.

“Ya Ali! Apabila engkau mengendarai kendaraan maka ucapkanlah:
“Segala puji bagi Allah yang telah memuliakan dan memberi hidayah kepada kami untuk memeluk Islam, dan juga orang yang bersama kami dengan petunjuk Nabi Muhammad SAW. Segala puji bagi Allah yang telah memudahkan kendaraan ini bagi kami, dan kami tidak berkuasa padanya. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami. (Az-Zukhruf, 13-14)

“Ya Ali! Janganlah marah apabila dikatakan kepadamu: Ittaqillah (takutlah kepada Allah), maka hal itu akan membahayakanmu pada hari kiamat.

“Ya Ali! Sesungguhnya Allah kagum kepada hamba-Nya dikala ia bermohon kepada Tuhan:
Ya Allah, ampunilah aku, sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.
Lantas Allah berfirman kepada para malaikat; “Hai para malaikat! hambaKu ini tahu, bahwa tidak ada yang akan mengampuni dosanya selain Aku, maka saksikanlah oleh kamu semua, bahwa Aku telah memberi ampun baginya”.

“Ya Ali! Apabila engkau memekai pakaian baru, maka ucapkanlah:
“Dengan nama Allah dan segala puji bagi Allah yang telah memberi aku pakaian yang bisa menutupi auratku, dan dengan itu aku tidak perlu mengharapkan orang lain”.
Dan kalau kain sampai kepada kedua lututmu, Allah telah memberi ampun kepadamu.

“Ya Ali! Barang siapa yang memakai kain baru, kemudian ia beri pula kepada fakir miskin atau anak yatim yang telanjang, niscaya dia berada dalam jaminan Allah tentang keselamatan dan penjagaannya selama kain itu dipakainya”.

“Ya Ali! Bila engkau masuk pasar, maka ucapkanlah dikala engkau masuk:
Dengan nama Allah, dan demi Allah aku bersaksi bahwa Tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya.
Niscaya Allah berfirman: “HambaKu ini mengingat Aku dikala orang lain lalai. Saksikanlah olehmu bahwa Aku telah memberi ampun kepadanya”.

“Ya Ali! Sesungguhnya Allah kagum terhadap orang yang mengingatnya di dalam pasar. Apabila engkau masuk masjid, maka ucapkanlah:
Dengan nama Allah dan keselamatan atas Rasul Allah. Ya Allah, bukakanlah bagiku pintu-pintu Rahmat-Mu.
Dan apabila engkau keluar masjid maka ucapkanlah:
Dengan nama Allah dan keselamatan atas Rasul Allah. Bukakanlah bagiku pintu-pintu Karunia-Mu

“Ya Ali! Apabila engkau mendengar orang adzan, maka ucapkanlah (sahutlah) seperti apa yang disebut oleh Muadzin, niscaya dituliskan bagimu pahala seperti apa yang diterimanya.

“Ya Ali! Apabila engkau selesai berwudhu’ maka ucapkanlah :
Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku mengaku bahwa Muhammad Rasul Allah. Ya Allah jadikanlah aku dari golongan mereka yang taubat, dan jadikanlah aku dari golongan mereka yang telah bersuci.
Niscaya engkau keluar dari dosamu seperti halnya dilahirkan ibumu, dan dibukakan bagimu delapan pintu surga dengan ucapan: masuklah engkau dari jurusan mana saja engkau mau!.

“Ya Ali! Apabila engkau selesai makan maka ucapkanlah:
Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum, dan telah menjadikan kami kaum muslim.
“Ya Ali! Apabila engkau selesai minum maka ucapkanlah:
Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami air minum, menjadikannya tawar lagi sejuk dengan rahmat-Nya, dan tidak menjadikannya garam yang asin karena dosa-dosa kami.
Niscaya engkau tercatat sebagai orang yang bersyukur. 

“Ya Ali! Jauhilah berdusta, karena dusta itu menghitamkan muka, dan bila seseorang senantiasa berdusta dia akan dinamakan di sisi Tuhan si pendusta, dan bila ia benar, maka ia akan dinamakan di sisi Tuhan sebagai orang yang benar.

“Ya Ali! Janganlah sekali-kali mempergunjingkan seseorang, karena sesungguhnya gunjing itu membatalkan puasa, dan orang yang suka bergunjing orang lain itu kelak akan memakan dagingnya dihari kiamat.

“Ya Ali! Janganlah bersumpah atas nama Allah dengan berbohong.
“Ya Ali! Janganlah engkau jadikan nama Allah sebagai sasaran sumpahmu, karena Allah tidak sayang dan tidak senang kepada orang yang memakai namaNya dengan sumpah palsu.

“Ya Ali! Kuasailah lisanmu dan biasakanlah dia mengucapkan yang baik, karena tidak ada yang lebih berbahaya bagi manusia pada hari Kiamat melebihi ketajaman lisannya.
“Ya Ali! Jauhilah pencerca, karena orang yang mencerca dengan dengan membuka rahasia orang lain itu tidak akan masuk surga.

“Ya Ali! Jauhilah sifat mendendam, karena itu akan merupakan penyesalan kelak.

“Ya Ali! Jauhilah sifat loba, karena kelobaan itu telah menyebabkan Bapakmu (Adam) dari surga.
“Ya Ali! Jauhilah sifat dengki, karena dengki itu memakan segala kebajikan, seperti halnya api memakan kayu bakar.
“Ya Ali! Celakalah orang yang berbohong untuk membuat orang tertawa. Celakalah baginya, celakalah baginya!.

“Ya Ali! Biasakan bersugi, karena hal itu menyucikan mulut, menyenagkan Tuhan, dan membersihkan gigi.
“Ya Ali! Jangan lupa mencungkil makanan yang melekat di celah-celah gigi, karena tidak ada yang lebih dibenci Malaikat daripada melihat makanan yang melekat di celah-celah gigi seseorang.

Aku (Ali) bertanya kepada Rasulullah: “Haraplah terangkan kepadaku tentang firman Allah yang berbunyi: sesudah itu Adam menerima kalimat dari Tuhan-Nya , lalu Allah mengampuninya.” Kalimat-kalimat apakah itu? (Al-Baqarah 37). Nabi menjawab; “Allah menurunkan Adam di bumi India, hawa di Jeddah, ular di Ispahan dan Iblis di negeri Baisan. Maka tinggalah Adam seratus tahun lamanya tidak berani mengangkat kepalanya dalam keadaan menangisi kesalahannya, duduk termenung dalam duka. Kemudian Allah utus malaikat dengan mengucapkan salam;

“Assalamu’alaikum ya Adam!” Allah SWT menyampaikan salam bagimu dan Ia berkata buat engkau: “Bukankan Aku (Allah) telah jadikan engkau dengan tanganKu sendiri dan Aku tiupkan kepadamu roh ciptaanKu? Bukankah Aku telah memerintahkan Malaikat bersujud kepadamu? Bukankah Aku telah mengawinkan engkau dengan Hawa, hambaKu? Tangis apa jugakah lagi ini?”

- Adam: “Ya jibril! Bagaimana aku tidak akan menangis, padahal aku telah dikeluarkan dari sisi Tuhanku!”
- Jibril: “Ya Adam, ucapkanlah kalimat-kalimat ini, karena sesungguhnya Allah telah mengampuni dosa engkau dan telah menerima taubat engkau”.
- Adam: Apakah kalimat-kalimat itu?”
- Jibril: “Ucapkanlah: ‘Ya Allah! Sesungguhnya aku memohon kepadaMu dengan hak Muhammad dan keluarga Muhammad, maha suci engkau Ya Allah dan dengan memujiMu aku mengaku telah melakukan perbuatan salah dan aku telah menganiaya diriku sendiri; bahwa tak ada yang dapat mengampuni segala dosa kecuali hanya Engkau. Berilah aku rahmatMu karena engkau adalah sebaik-baik Dzat yang memberi rahmat. Maha suci Engkau dan dengan memuji Engkau, yang tak ada Tuhan melainkan Engkau; aku telah melakukan kesalahan dan menganiaya diriku sendiri, dari itu berilah aku taubat, sesungguhnya Engkaulah maha Penerima Taubat lagi Maha Pengasih dan Penyayang. Dengan memujiMu, tidak ada Tuhan melainkan Engkau, aku telah melakukan perbuatan salah dan menganiaya diriku, maka ampunilah aku dan engkaulah sebaik-baik pemberi ampun!”

Itulah yang dimaksud dengan “kalimat-kalimat” itu.

“Ya Ali! Apabila engkau melihat ular di jalan maka bunuhlah ia, karena aku telah memberikan ketentuan kepada jin bahwa mereka tidak akan muncul dalam rupa ular di jalanan. Barangsiapa melanggar ketentuan itu maka silahkan membunuhnya.

“Ya Ali! Ada empat perkara yang membawa celaka; mata yang beku (tak sudi mengeluarkan air mata), kesat hati, panjang angan-angan, dan tergoda oleh dunia.

“Ya Ali! Aku melarangmu degan empat perkara; iri hati, loba, bohong dan pemarah.

“Ya Ali! Maukah engkau aku beritahukan tentang sejahat-jahat manusia? Aku menjawab: tentu Ya Rasul Allah!
Yakni: orang yang musafir sendirian dan melarang orang lain turut besertanya dan suka memukul hamba sahaya (pembantunya). “Maka maukah engkau aku beritahu apa yang lebih buruk daripada itu semua? “Tentu ya Rasul Allah!” “Yaitu orang yang tidak bisa diharapkan kebajikannya dan tidak aman manusia dari kejahatnnya,” jawab Nabi.

“Ya Ali! Apabila engkau melakukan sholat jenazah anak kecil ucapkanlah dalam do’amu;
Ya Allah, jadikanlah ia bagi kedua ibu-bapaknya sebagai pendahulu, jadiakan ia bagi keduanya sebagai simpanan, jadikanlah ia bagi keduanya sebagai bimbingan, jadikanlah dia bagi keduanya sebagai cahaya, jadikanlah dia bagi keduanya sebagai tabungan, iringilah orangtuanya dengan surga, janganlah halangi pahala keduanya, dan jangalha timbulkan fitnah bagi keduanya sepeninggal anaknya itu!.

“Ya Ali! Apabila engkau berwudhu’ maka ucapkanlah:
Ya Allah, aku mohon kepada-Mu kesempurnaan Wudhu’, kesempurnaan ampunan-Mu serta ridha-Mu.

“Ya Ali! Perhatikanlah wasiatku ini baik-baik niscaya engkau berada dalam kebenaran dan kebenaran akan senantiasa bersamamu.  

2. Wasiat Nabi SAW kepada Abu Hurairah RA.

Pad suatu ketika Rasulullah bertanya kepada sahabaatnya : “Siapakah diantar kalian yang akan menerima beberapa patah kata dari saya untuk diamalkan atau diajarkan kepada orang-orang yang akan mampu mengamalkannya?”

“Saya Ya Rasulullah,” sahut Abu Hurairah sambil mengangkat tangannya. Kemudian Rasulullah memegang tangan Abu Hurairah dan beliau menghitung dari satu sampai lima, maka beliau bersabda :

1. Jauhkanlah dirimu dari segala yang terlarang (haram), niscaya engkau akan menjadi
orang yang paling abid berbakti diantara manusia.
2. Bersikap relalah terhadap apa yang telah dibagikan Tuhan kepadamu, niscaya
engkau akan kaya-raya.
3. Berbuat kebajikanlah terhadap tetanggamu, niscaya engkau jadi orang mukmin
sejati.
4. Cinta kasihlah kepada manusia sebagaimana engkau sayang pada dirimu sendiri,
niscaya engkau jadi orang Islam yang hakiki.
5. Dan janganlah engkau terlalu banyak tertawa, karena kebanyakaan tertawa itu
akan mematikan hati.

Dan pada lain waktu Rasulullah memberikan wasiatnya pula pada Abu Hurairah yang antara lain bunyinya seperti ini:

Hai Abu Hurairah! Apabila engkau bersetubuh dengan istri dan hamba sahayamu, maka ucapkanlah “Bismillah wal Hamdulillah”. Apabila engkau selalu memperhatikan hal ini, engkau akan beroleh kebajikan-kebajikan sampai engkau mandi junub. Apabila engkau telah selesai mandi junub, maka Allah mengampuni dosa-dosamu. Tetapi jika engkau memperoleh anak dari hasil senggama itu, maka telah ditulis kebajikan untukmu sebanyak kali nafas itu keluar, dan dihapuskan dosamu.

Hai Abu Hurairah! Janganlah engkau jadikan hamba sahaya (pembantu)mu sedemikian takut kecutnya kepadamu. Ingatlah jika engkau mati sedang berbuat hal yang demikian itu niscaya engkau akan dituntut di hadapan Allah SWT.

Hai Abu Hurairah! Jangan sekali-kali engkau meninggalkan (menceraikan) istrimu, melainkan sedang ia berada dirumahnya, janglah sekali-kali memukulnya dan mencaci-makinya kecuali demi untuk urusan agamanya. Jika engkau berlaku demikian, di dunia engkau berjalan di jalan raya, sedang di akhir akan dibebaskan Tuhan dari sentuhan api neraka.

Hai Abu Hurairah! Singkirkanlah duri dari jalan yang akan dilalui orang yang lebih mulia daripadamu, yang lebih kecil daripadamu, labih baik daripadamu dan bahkan orang yang lebih buruk daripadamu. Jika engkau berbuat demikian, niscaya Allah membanggakan engkau kepada para malaikat-Nya, dan barangsiapa yang dibanggakan Allah kepada para malaikat-Nya, niscaya ia muncul pada hari kiamat dalam keadaan aman dari segala yang buruk.

Hai Abu Hurairah! Sekiranya engkau menjadi Raja (Kepala Negara) atau menjadi menteri (pembantu raja), atau datang menghadap raja atau menjadi penasihat raja, maka janganlah engkau melampaui sirrah dan sunnahku. Karena sembarang raja manapun atau pembantu (menteri) raja manapun, atau siapapun yang datang menghadap kepada Raja atau penasihat raja yang menyalahi sirrah dan sunnahku, dia akan datang pada hari kiamat di kepung api neraka dari segala penjuru.

Hai Abu Hurairah! Adil sesaat itu lebih baik daripada beribadah enam puluh tahun lamanya, yang malamnya berisi dengan sholat malam dan siang harinya dengan ibadah puasa.
Hai Abu Hurairah! Katakanlah kepada orang-orang yang beriman yang pernah melakukan dosa-dosa kecil ataupun besar, janganlah mati salah seorang pun diantara mereka sedang ia masih bergelimang dengan dosa-dosa itu. Karena barang siapa yang menghadap Tuhannnya dalam keadaan yang demikian itu, maka siksaan atas dosa kecil yang terus menerus dilakukannya itu sama halnya dengan orang yang menghadap Tuhannya dalam keadaan berdosa besar yang terus menerus dikerjakannya pula.

Hai Abu Hurairah! Sesungguhnya, bahwa engkau menghadap Tuhanmu dengan membawa dosa yang besar yang engkau telah taubat daripadanya lebih baik bagimu daripada engkau menemui-Nya padahal engkau telah mempelajari (menghafal) ayat-ayat Al-Qur’an kemudian engkau melupakannya.

Hai Abu Hurairah! Janganlah sekali-kali engkau melaknat (mengutuk) para pemimpinmu (Islam), karena Tuhan akan memasukkan suatu ummat ke dalam neraka jahanam dengan tersebab mereka telah mengutuk pemimpinnya.

Hai Abu Hurairah! Janganlah engkau senang mencaci maki kecuali terhadap setan. Sesungguhnya jika engkau mati dalam keadaan yang demikian, tanganmu kelak akan dijabati (disalami) oleh semua Rasul Allah, para Nabi Allah dan orang-orang yang beriman sampai engkau melangkah ke dalam surga.

Hai Abu Hurairah! Berilah makan kenyang anak yatim dan janda, dan berlakulah sebagai bapak yang pengasih dan penyayang kepada anak yatim, dan berlakulah sebagai suami yang penyantun terhadap wanita janda, niscaya engkau akan diberi ganjaran pada setiap tarikan nafas yang engkau nafaskan(tiup) selama hidup di dunia dengan sebuah mahligai di dalam surga. Setiap mahlighai lebih baik dari dunia ini dengan segala keindahan yang ada padanya.

Hai Abu Hurairah! Berjalanlah engkau ke Masjid Allah di dalam kegelapan malam, niscaya engkau akan diberi Tuhan kebajikan-kebajikan dengan setimbang berat sesuatu yang telah engkau pijak dengan kedua kakimu dari apa-apa yang engkau cintai dan benci sampai pada tujuh petala bumi.

Hai Abu Hurairah! Hendaklah engkau jadikan masjid –masjid, ibadah haji dan ‘umrah serta jihad fi sabilillah sebagai pusat perhatianmu. Sesungguhnya jikalau engkau mati dalam keadaan yang demikian itu, maka Allah SWT akan menghiburmu di dalam kubur, di hari kiamat, diwaktu menyebrangi Siratal Mustaqim, dan Dia (Allah) berbicara dengan engkau di dalam surga.

Hai Abu Hurairah! Janganlah marah bila di katakan kepadamu “takutlah kepada Allah” padahal engkau telah bermaksud untuk berbuat kejahatan. Jika engkau melakukannya, maka ganjaran perbuatanmu itu adalah api neraka.

Hai Abu Hurairah! Barangsiapa yang dikatakan orang kepadanya: “Takutlah kepada Allah” sedang ia marah terhadap hal itu, maka ia akan disuruh berdiri pada hari kiamat di suatu tempat di mana setiap ada malaikat yang lewat ia akan bertanya kepada orang itu: Engkaukah gerangan orang yang bila dikatakan kepadanya : Takutlah kepada Allah, ia menjadi marah? Padahal yang demikian akan mencelakakan diri sendiri. Oleh sebab itu jagalah dirimu dari bencana-bencana hari kiamat yang akan menimpamu!

Hai Abu Hurairah! Berbuatlah kebajikan dengan apa yang telah dikaruniakan Tuhan kepadamu. Karena barang siapa yang berlaku jahat (menyalahgunakan apa yang telah dikaruniakan Tuhan kepadanya) maka sesuatu itu akan menghalanginya kelak di atas titian Siratal Mustaqim dengan bergantung kepadanya. Betapa banyaknya orang mukmin yang diseret ke titian Siratal Mustaqim sebagai pembalasan (qishash)!.

Hai Abu Hurairah! Hendaklah setiap mukmin melakukan sholat di waktu tengah malam walaupun sekedar memerah susu kambing (sebentar). Dan barangsiapa yang mengerjakan sholat malam karena mengharapkan ridha Allah SWT niscaya Allah SWT rela kepadanya dan menyampaikan hajat maksudnya di dunia maupun di akhirat. Maka menukaslah Abu Hurairah dengan bertanya; “Ya Rasul Allah” Pada saat-saat malam yang manakah sholat itu lebih afdhol?” “Pada pertengahan malam,” jawab Rasulullah SAW.

Hai Abu Hurairah! Jika engkau mampu menghadap Tuhan dengan punggung yang ringan (tanpa beban) karena tak ada sangkut paut dengan urusan darah kaum muslimin, harta benda mereka dan kehormatan mereka, maka cobalah berbuat demikian, niscaya kelak engkau menjadi awal orang yang dihampiri Tuhan (muqorrobin).

Hai Abu Hurairah! Dan janganlah engkau jadikan seseorang di antara makhluk Allah sebagai perantara dengan Tuhan Al-Khalik, maka kelak Allah menjadikanmu pula sebagai perantara dari bencana api neraka pada hari kiamat kelak.

Hai Abu Hurairah! Apabila disebut-sebut orang neraka jahanam, maka mohonlah kepada Tuhan supaya engkau dijauhkan darinya. Dan hendaklah hati dan jiwamu meratap karenanya dan bulu romamu meremang karenanya, niscaya Allah akan menjauhkanmu darinya.

Hai Abu Hurairah! Apabila engkau rindu kepada Surga, maka mintalah supaya engkau mendapat bagian darinya. Dan hendaklah hatimu lunak-lembut karena merindukannya, dan kedua air matamu menetes dalam keadaan engkau percaya kepada-Nya, niscaya kelak Allah SWT memberikan surga itu kepadamu dan Dia tidak akan menolak permintaanmu.

Hai Abu Hurairah! Jika engkau bermaksud untuk tidak berpisah dengan aku pada hari Kiamat sehingga engkau tetap bersamaku disurga, maka cintailah aku dengan rasa cinta yang sedemikian rupa hingga engkau tidak dapat melupakan aku. Relalah engkau dengan rezeki yang dikaruniakan Tuhan, karena barangsiapa yang meninggalkan dunia itu padahal ia rela dengan pembagian yang telah diberikan Tuhan padanya, maka ia berpulang ke alam baka dengan kerelaan Tuhan pula. Dan barangsiapa yang Tuhan rela kepadanya, maka surgalah tempat ia kembali.

Hai Abu Hurairah! Suruhlah orang berbuat kebaikan dan laranglah ia berbuat yang munkar. Abu Hurairah bertanya: “Bagaimana aku melaksanakan amar makruf dan nahi munkar?” “Beritahukan manusia tentang kebijaksanaan itu dan ajarkanlah kebajikan itu kepada mereka,” jawab Rasulullah.

Dan apabila engkau melihat orang melakukan perbuatan maksiat, durhaka kepada Allah SWT, maka janganlah engkau takut akan cambuk dan pedangnya; janganlah engkau pergi meninggalkan orang itu sebelum engkau berkata kepadanya “Takutlah engkau kepada Allah!”

Hai Abu Hurairah! Pelajarilah Al-Qur’an dan kemudian ajarkanlah pulalah Al-Qur’an itu kepada orang banyak sampai engkau meninggalkan dunia ini, dan senantiasalah engkau berbuat demikian. Jika demikian halmu akan berdatanganlah para malaikat ke kuburmu dan mereka memberi selawat dan memohonkan ampun bagimu sampai hari Kiamat seperti halnya orang-orang yang beriman beramai-ramai pergi haji ke Baitullah ‘Azza wa Jalla.

Hai Abu Hurairah! Temuilah kaum muslimin dengan wajahmu yang cerah dan berjabat tanganlah dengan mereka dengan mengucapkan salam. Jika engkau mampu berbuat demikian dimana saja engkau berada, maka sesungguhnya para malaikat tetap bersamamu selain untuk menjaga keselamatan engkau, mereka juga memohon ampunan untuk engkau. Ketahuilah! Barangsiapa yang meninggalkan dunia ini di bawah permohonan ampun para malaikat, niscaya Allah memberi ampun bagi dosanya.

Hai Abu Hurairah! Jika engkau ingin mendapat nama yang harum di dunia dan akhirat, tahanlah lisanmu dari mempergunjingkan orang. Karena barangsiapa yang tidak mempergunjingkan orang, niscaya Allah menolongnya di dunia dan akhirat.
Adapun pertolongan-Nya di dunia ini ialah, bahwa tidak ada seorangpun yang dapat mengganggunya, melainkan para malaikat membohongkan mereka yang bermaksud tidak baik terhadap dirinya itu. Dan tentang pertolongan Allah di hari akhirat, ialah kemaafan Tuhan dari kejahatan yang telah dilakukannya serta menerima amal kebajikan yang telah dilakukannya selama ini.

Hai Abu Hurairah! Segeralah pagi-pagi beramal pada jalan Allah niscaya Allah menghamparkan rezeki-Nya untuk engkau. 


Hai Abu Hurairah! Hubungkanlah kasih sayang antara sesamamu, niscaya rezekimu berdatangan dari jurusan yang tidak terduga. dan pergilah naik haji ke rumah Allah (Baitullah), niscaya Allah mengampuni dosamu walaupun separuh tanah Haram (Mekkah).

Hai Abu Hurairah! Merdekakanlah hamba sahaya, niscaya Allah membebaskan anggota tubuh engkau (dari sentuhan api neraka) dengan tiap-tiap anggotanya, dan engkau akan beroleh derajat yang berlipat ganda.

Hai Abu Hurairah! Kenyangkanlah orang lapar, niscaya engkau beroleh pahala sebanyak kebajikan yang telah dilakukannya, dan kebajikan-kebajikannya setelah ia kenyang; tetapi tidak ada sesuatupun keburukan-keburukan yang dilakukannya akan menimpa engkau.

Hai Abu Hurairah! Janganlah engkau pandang rendah sesuatu perbuatan yang makruf yang engkau kerjakan. dan walaupun engkau menuangkan timbamu yang berisi air ke dalam bejana orang yang kehausan, maka hal itu adalah sesuatu perkara kebajikan, dan kebajikan itu besar maupun kecil ganjarannya adalah surga.

Hai Abu Hurairah! Perintahkanlah keluargamu mengerjakan sholat, karena Allah SWT mendatangkan rezeki kepadamu dari jurusan yang tidak disangka-sangka. dan janganlah ada di rumahmu jalan masuk setan.

Hai Abu Hurairah! Apabila bersin saudaramu sesama muslim, maka tasymit do'akanlah dia.
Untuk itu bagimu telah ditentukan duapuluh pahala kebajikan. Aku (Abu Hurairah0 bertanya; "Demi ayahku, engkau dan ibuku, bagaimana bisa demikian?" Nabi menjawab: "Sesungguhnya dikala engkau mengucapkan padanya: "Yahhimakallah" (semoga Tuhan memberi rahmat kepada engkau) dituliskan untukmu sepuluh kebajikan, dan dikala engkau mengucapkan padanya: "Yahdikallah" (semoga Tuhan memberi petunjuk padamu) maka dituliskan untukmu sepuluh pahala lagi.

Hai Abu Hurairah!Hendaklah engkau minta ampunkan kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat, karena mereka semua dapat mendorong safaat bagi engkau kelak, dan engkau akan beroleh pahala seperti pahala yang akan di dapat mereka tanpa kurang sedikitpun juga.

Hai Abu Hurairah! Jika engkau ingin terpandang di sisi Tuhan, terpandang sebagai teman Allah, maka percayalah kepada semua Rasul Allah para Nabi Allah serta semua kitab-Nya.

Hai Abu Hurairah! Jika engkau berharap tubuhmu diharamkan dari sentuhan api neraka, maka bacalah di kala pagi dan petang:

"Tiada Tuhan selain Allah sendiriNya, tiada sekutu bagiNya, dan tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah!

Hai Abu Hurairah! Tidak halal bagimu masuk ke tempat orang yang sedang berada dalam seratul maut sekalipun ia seorang Nabi sehingga ia mengajarkan terlebih dahulu kepada orang itu kalimah syahadah: La ilaha Illallah.

Hai Abu Hurairah! Barangsiapa mengajarkan (mentalkinkan) kepada orang yang sakit dalam sekarat-maut kalimat syahadah : "La ilaaha Illallah wahdahu laa syarikalah", sehingga kalimat itu diucapkan pula oleh si sakit, ia akan memperoleh sekalian kebajikannya. Tetapi apabila si sakit tidak mengucapkan kalimat syahadah itu, maka ia akan memperoleh pahala kebajikan orang yang memerdekakan budak dengan kalimah "Laa ilaaha Illallah" yang telah diucapkannya terhadap si sakit.


Hai Abu Hurairah! Talkinkanlah orang yang akan mati dengan syahadah : "Laa ilaaha illallah Rabbighfirli," makan kalimah itu akan meruntuhkan ratakan segala dosa.

Aku (Abu Hurairah) bertanya: "Ya Rasulullah, Ini adalah untuk orang yang akan mati, maka bagaimanakan terhadap orang yang masih hidup?" Di tentu lebih meruntuh-ratakan lagi dosa itu" jawab Rasulullah.

Hai Abu Hurairah! Jika engkau mampu menurunkan hujan dari langit dengan melakukan sholat dua rokaat (Istisqa), maka engkau akan memperoleh pahala kebajikan-kebajikan sebanyak tetesa hujan yang turun dari langit, dan sebanyak helai daun yang tumbuh akibat hujan itu.

Hai Abu Hurairah! sedekahkanlah air, karena tak seorangpun yang berwudhu' dengannya melainkan engkau memperoleh kebajikan seperti yang diperolehnya sendiri, tanpa kurang sedikit pun juga.

Hai Abu Hurairah! Tahukah engkau bahwa seseorang lelaki diampuni Tuhan dosanya, hanya karena ia telah mananam rumput hijau, kemudian datanglah binatang sehingga rumput itu dimakannya.

Hai Abu Hurairah! Ucapkanlah kepada manusia kata-kata yang baik, niscaya engkau beroleh bahagia pada hari Kiamat.

Hai Abu Hurairah! Jenguklah orang miskin yang kafir maupun muslim! maka jika engkau jenguk orang kafir yang miskin, niscaya Allah SWT memberi rahmat untukmu. Adapun pahalamu jika engkau menjenguk muslim yang miskin, tak dapat saya lukiskan kebaikannya.

Hai Abu Hurairah! Jika engkau berada dalam lingkungan keluarga ayahmy, ibumu atau anakmu, maka tak boleh engkau menyedekahkan hartanya kecuali dengan izinnya.

Hai Abu Hurairah! Tidaklah halal bagimu harta istrimu yang telah engkau berikan padanya, kecuali sesuatu yang diberikannya kepadamu dengan sukarela tanpa engkau minta. Demikian, karena firman Allah yang artinya berbunyi: "Maka jika mereka (istri) itu berbuat baik kepadamu dengan memberikan sesuatu miliknya kepadamu, maka makanlah dengan lezat dan puas." (An-Nisa : 4)

Hai Abu Hurairah! Katakanlah kepada kaum istri, bahwa tidak halal bagi mereka menyedekahkan sesuatu benda yang ada dalam rumah suami mereka, kecuali segala sesuatu yang basah (tidak tahan lama: pisang, pepaya, apel dsb) yang mereka khawatirkan rusak dan busuk bila suaminya tidak ada di rumah.

Hai Abu Hurairah! Ajarkan sunnahku pada manusia, niscaya wajahmu beroleh nur yang terang benderang pada hari kiamat yang girang-gembira melihatmu baik orang-orang yang dahulu maupun orang-orang yang kemudian.

Hai Abu Hurairah! Jadilah engkau muadzin atau Imam! Karena bila engkau angkat suaramu itu naik membumbung tinggi sampai ke Arasy, maka tidak melewati suaramu akan segala sesuatu, melainkan tiap-tiap suara beroleh sepuluh kebaikan. Dan apabila engkau bertindak menjadi imam, engkau akan beroleh pahala sebanyak pahala orang yang sholat menjadi makmum di belakang engkau tanpa dikurangi sedikitpun jua, kecuali jika engkau menjadi imam yang berkhianat. Aku (Abu Hurairah bertanya; "Hai Rasul Allah! Bagaimana imam yang berkhianat itu?" Rasul menjawab; "Apabila engkau mengkhususkan do'a hanya hanya untuk engkau sendiri tanpa menyertakan mereka, maka berarti engkau telah mengkhianati mereka".

Hai Abu Hurairah! Ajarkan anak-anak keluargamu dengan lisanmu agar supaya mereka mengerjakan sholat dan bersuci. tetapi apabila mereka telah sampai berumur sepuluh tahun, maka lecutlah, akan tetapi jangan sampai melebihi tiga kali.


Hai Abu Hurairah! Perhatikanlah nasih Ibnu Sabil (mahasiswa-pelajar, perantau2 yang terlanta hidupnya, pen) maka bawalah ia ke rumahmu atau ke rumah sanak familimu niscaya engkau ditemani malaikat waktu engkau menyebrangi Shiratal Mustaqim.

Hai Abu Hurairah! Temanilah duduk kaum fakir miskin, karena rahmat Allah tidak jauh dari mereka sekejap matapun.

Hai Abu Hurairah! Janganlah engkau sebarkan duri di jalanan yang dilewati kaum muslimin untuk menyakiti mereka. karena barang siapa yang menyakiti kaum muslimin di jalan-jalan yang dilalui mereka, maka ia akan dicaci maki oleh orang islam dan malaikat.

Hai Abu Hurairah! Bila engkau bertemu dengan sesuatu rintangan (lubang) di jalan, maka timbunlah dengan tanah, niscaya Allah menutupi dosamu di hari kiamat.

Hai Abu Hurairah! Apabila engkau membimbing orang buta, peganglah tangan kirinya dengan tangan kanan engkau, dan itu berarti suatu sedekah.

Hai Abu Hurairah! Barangsiapa yang berjalan satu mil dengan menuntun orang buta, maka ia akan beroleh pahala setiap hasta yang dilangkahkannya sampai kelak Allah SWT memperdengarkan kepadanya apa yang menggembirakannya di hari kiamat.

Hai Abu Hurairah! Janganlah engkau turut menuntun orang Yahudi ke Synagog (rumah ibadahnya), jangan pula orang Nasrani ke gerejanya, orang Sabiin ke kuilnya, orang majsi ke rumah api (klenteng)nya, dan orang musyrik ke rumah berhalanya, maka kalau engkau berbuat demikian, niscaya dituliskan Tuhan bagimu kesalahan seperti dosa-dosa mereka sampai ia kembali pulang dari tempat-tempat tersebut.

Hai Abu Hurairah! Bimbinglah para hamba Allah ke masjid-masjid Allah, ke tanah suci dan ziarah ke kuburku, niscaya engkau akan beroleh pahala seperti pahala-pahala yang didapat mereka tanpa kurang sedikitpun.

Hai Abu Hurairah! Sampaikanlah kepada kaum wanita, bahwa mereka tak usah ziarah ke kuburku, tetapi kewajiban mereka adalah melakukan ibadah haji ke Baitullah, yakni apabila ada mahramnya. Dan kalau tidak demikian, maka mereka tak boleh pergi. Aku (Abu Hurairah) bertanya: Ya Rasul Allah, sekalipun wanita itu telah merupakan tunggul pohon (tak ada daya tariknya)?" Ya, sekalipun wanita itu telah merupakan tunggul pohon (khasyafah) yang tidak ada daya tariknya lagi," jawab Rasulullah.

Hai Abu Hurairah! Jika engkau mampu berbuat, bahwa janganlah ada hendakna seorang zalimpun yang dapat berbuat terhadap dirimu, baik dengan tangan maupun dengan lisannya. Aku senang bila engkau dapat berbuat demikian. Silahkan!

Hai Abu Hurairah! Janganlah ada seorang pun diantara para pemimpin (pemerintah)mu kecuali ia orang yang adil sebagaimana engkau sendiri bersikap adil. Tetapi jika engkau telah bersikap adil, padahal tetanggamu tidak, adalah engkau temannya dalam dosa, tetapi tidak menjadi temannya dalam pahala.

Hai Abu Hurairah! Jika engkau mempunyai harta benda yang telah wajib dizakatkan, maka keluarkanlah zakatnya. Maka apabila harta itu ditimpa bencana dan engkau telah mengeluarkan zakatnya satu kali, maka memadailah itu sampai hari kiamat.

Hai Abu Hurairah! Apabila engkau bertemu dengan orang-orang yahudi dan Nasrani, maka janganlah engkau jabat tangannya selagi dalam keadaan berwudhu. Maka jika engkau berbuat demikian ulangilah wudhu'mu kembali. 


Hai Abu Hurairah! Janganlah engkau panggil seseorang itu dengan kata-kata: yahudi, nasrani, dan majusi, tetapi sebutlah dengan namanya masing-masing, karena demi Allah, engkau berarti telah menghinanya dengan sebutan yang demikian itu. Tetapi sebaliknya juga tidak halal bagimu memuliakannya sedemikian rupa, karena bagi mereka cukup perjanjian dan jaminan, bahwa harta mereka tidak akan diambil kecuali dengan kerelaan hati masing-masing. Janganlah engkau memasuki rumah-rumah mereka kecuali dengan izin mereka, dan jangan engkau berada di tengah-tengah mereka dan anak-anak mereka, dan janganlah dikhianati mereka dalam urusan wanita mereka. demikian ajaranku kepadamu agar kamu mengerti tentang petunjuk agama.

Hai Abu Hurairah! Apabila engkau bersunyi diri berbicara berduaan dengan orang yahudi, nasrani maupun majusi, maka tidak halal bagimu berpisah sebelum engkau mengajaknya ke dalam agama islam.

Hai Abu Hurairah! janganlah sekali-kali engkau bertengkar dengan salah seorang di antara mereka. karena barangkali ia akan mengemukakan kepadamu ayat yang turun dari langit, khawatir engkau akan mendustakannya; atau sebaliknya engkau mengumukakan pula suatu firman Allah, maka dia mendustakan engkau pula. Tidak ada pembicaraanmu yang lebih baik kecuali engkau menyerunya kepada islam. demikianlah yang dimaksud oleh Allah "Debatlah mereka degan cara yang lebih baik" (An Nahl :125) yakni mengajak mereka supaya menganut Islam.

Hai Abu Hurairah! Sholatlah kamu dengan memakai kain yang sama, baik engkau Imam ataupun sebagai makmum, sekalipun kain itu kasar.

Hai Abu Hurairah! Adakah engkau ingin beroleh pahala seperti pahalanya kaum syuhada perang Badar? Cobalah perhatikan seorang muslim yang tidak mempunyai pakaian yang akan di pakainya ke Masjid pada hari Jum'at, maka pinjamilah atau berikanlah kain itu kepadanya.

Hai Abu Hurairah! Inginkah engkau tidak mendengar raungan suara api neraka dan tidak sampai padamu jilatan api neraka itu? Maka bantulah orang-orang yang mengharapkan pertolongan, karena bahaya kebakarankah, kecuriankah, kebanjirankah atau karena keruntuhan rumah.

Hai Abu Hurairah! Selamatkanlah seseorang dari marabahaya dan kesusahan hidup niscaya engkau akan terlepas daripada kedukaan pada hari kiamat.

Hai Abu Hurairah! Berjalanlah kepada orang yang berhutang kepadamu dengan membawa haknya niscaya engkau diirngi malaikat dengan memberi selawat kepadamu.

Hai Abu Hurairah! Barangsiapa yang diketahui Allah, bahwa ia telah berhasrat membayar hutangnnya, niscaya Allah memberi rezekinya dengan tidak terduga, dan Allah mempersiapkannya utuk dapat membayar hutangnya itu selagi ia hidup atau sesudah matinya.

Hai Abu Hurairah! Barangsiapa yang beroleh karunia harta benda yang halal dan ia keluarkan zakatnya, kemudian harta itu diwariskan kepada pewaris-pewaris sepeninggalnya, maka segala sesuatu kebajikan yang diperbuat oleh para pewarisnya itu dengan mempergunakan harta peninggalannya itu, akan diperolehnya pahala sama seperti yang di dapat oleh para pewarisnya dengan tidak dikurangi sedikitpun.

Hai Abu Hurairah! Barangsiapa yang menuduh (memfitnah) orang mukmin yang sudah beristri maupun bersuami melakukan perzinahan, dia akan dikurung pada hari kiamat dalam sebuah lembah "khabal" sampai dia mampu menunjukkan bukti dari apa yang diucapkannya itu. Aku (Abu Hurairah) bertanya: "Ya Rasul Allah apakah lembah "Khabal" itu?" Beliau menjawab: "Sebuah lembah yang terletak dalam neraka jahannam dimana mengalir nanah dan apa-apa yang keluar dari rongga mereka".

Dan threadnya pun berakhir sampai disini. Walau belum tamat sebenarnya, tapi gada yang bisa dishare lagi. hix...:( Menurut informasi, buku ini uda g dicetak lagi. Kemarin ada seorang dosen UII yang akhirnya memfotokopi dan membagikan secara gratis (bukan untuk mengambil keuntungan, tapi sekedar berbagi. Semoga penulis bukunya ikhlas, dan mendapatkan pahala berlipat, amin.)


Dipikir-pikir, banyak juga ya wasiatnya. Ini belum seberapa, bisa g y ngikutinnya. Yah, mari berusaha, mengumpulkan azzam-azzam yang berserak.


-gadiskcil yang sedang mengumpulkan serpihan azzam-

No comments: